Momen yang tak bisa dibantah, senang dipuji
orang karena hebat menulis, hingga bisa menerbitkan buku. Padahal orangnya
pendiam, jarang bicara. Tidak suka minum kopi dan merokok. Banyak memiliki teman
di media sosial. Berteman langsung seperti sudah lama akrab.
Dugal seperti bintang saja saat Aruh
Sastra Kalimantan Selatan (ASKS). Walau sesungguhnya kadang minder juga. Pada
kenyataannya ia bukanlah seorang PNS. Tapi Dugal berusaha untuk biasa-biasa
saja menjalaninya. Cuek dan sabar. Hidup apa adanya. Terus bersyukur. Ibadah
selalu dijalankan tepat waktu, agar hidup berkah.
Ketika rehat, peserta dipersilakan untuk
mengambil minuman dan snack yang ada
di sisi kiri belakang Balairung Tuntung Pandang (BTP). Dugal juga ikut ke bagian
belakang BTP. Ikut mengambil teh dan beberapa wadai. Lalu menuju ke kursi panjang. Tak lama datang Tatha.
Ia duduk batatai dengan Dugal. Juga beberapa rekan Tatha dari Kabupaten Tanah
Bumbu, perempuan semua. Mereka berfoto sebagai kenang-kenangan dengan sastrawan
nasional asal Angkinang. Beberapa saat kemudian seminar sastra dilanjutkan
kembali. Sebelumnya ada penampilan pembacaan puisi perwakilan kabupaten / kota
di Kalsel.
Dugal ikut mewakili Kabupaten Hulu Sungai
Selatan membacakan puisi karyanya sendiri. Tatha terpana dan kagum menyaksikan penampilan
Dugal. Bukan saja jago menulis puisi tapi juga hebat mendeklamasikannya di
depan umum. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar