Selain berprofesi sebagai petani warga
di pedesaan biasanya yang paling banyak dilakukan adalah membuka warung di
depan rumah. Atau rumahnya dijadikan warung.
Namun dalam melakukan usaha ini
dilakukan berbagai keahlian agar dagangannya laku. Biasanya melayani warga desa
sendiri yang pergi ke sawah untuk ke warung minum teh manis dan kue yang
disajikan.
Berbagai cara dilakukan untuk memperkaya
diri-sendiri. Baik itu dengan cara halal atau haram. Tapi semuanya berpulang
kepada kita sendiri untuk melakoninya. Dengan rasa iri mematikan usaha orang
lain adalah perbuatan tak terpuji.
Seperti yang terjadi di daerah pedesaan.
Sejak dulu keberadaan warung minuman yang berada di tepi jalan. Saling
berdekatan satu sama lainnya. Bahkan dalam jarak 10 meter terdapat 2-3 buah
warung.
Karena iri untuk bersaing dalam meraih
pengunjung. Ada yang rela berbuat curang. Demi kepentingan sendiri, untung
sendiri walaupun orang lain menderita hal itu tak masalah.
Salah satu hal yang berhubungan dengan
gaib dilakukan adalah menyiram warung saingan dengan air yang sudah diberi
jampi-jampi serta hal lainnya yang akan berpengaruh terhadap keberadaan warung
dan pemiliknya. Dampaknya tak ada minat pengunjung di warung itu.
Yang tentu lama-kelamaan akan mati
sendirinya alias tutup untuk selamanya. Sebaliknya yang melakukan perbuatan
tadi warungnya justru cukup laku siang malam selalu penuh dengan pengunjung.
Namun bukan berarti para pemilik warung semuanya melakukan hal ini. Hanya
segelintir orang saja.
Selain berusaha dengan menyajikan kue
dan makanan yang menarik, penampilan pelayan yang ramah. Juga ada ikhtiar yang
lain. Minta syarat dari orang pintar agar warung yang dibuka selalu memperoleh
keuntungan. Orang akan senang datang ke warungnya.
Pemilik warung yang iri melakukan
kejahatannya dengan menyiram lokasi warung pesaingnya tanpa diketahui. Bisa
pula beraksi pada tengah malam. Yang disiram adalah di depan warung atau rumah
pemiliknya. Yang tentu saja air diberi jampi-jampi dan ditambah dengan bahan
lainnya. Reaksinya baru beberapa minggu kemudian. Orang itu akan berkali-kali
melakukan usahanya.
Akibatnya warung itu mulai jarang
didatangi pengunjung. Juga pemiliknya tak punya gairah lagi membuka warungnya.
Akhirnya warung itu tutup sendirinya.
Pernah ada yang melakukan usaha melawan
perbuatan tak baik ini. Dengan cara minta bantuan orang pintar. Agar warungnya
dapat dibuka kembali. Tapi memerlukan persyaratan yang cukup sulit dan sangat
berat.
Hanya orang yang gigih dan sabar saja
yang dapat mengembalikan usaha warungnya. Ada juga yang menyelipkan jimat
kebagian yang tak terlihat di bagian bangunan warungnya. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar