Minggu, 23 Desember 2018

Tikungan yang Angker

Senin, 24 Desember 2018

Kepala Ansari langsung pusing saat melihat darah berceceran di tanah. Disaat ada seseorang tergeletak tanpa nyawa yang merupakan korban kecelakaan lalulintas akibat menabrak tiang listrik yang ada di desanya.

Begitulah suasana lima tahun silam di malam bulan Ramadhan. Saat itu Ansari dan teman-teman tengah melakukan Tadarus Qur’an usai shalat Tarawih. Mendengar ada suara orang geger di luar Langgar Al Kautsar, tempat mereka Tadarrusan lantas ingin mengetahui ternyata ada kecelakaan lalulintas.

Bagi warga Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) jalan raya antara Pasar Angkinang sampai dengan Langgar Al Kautsar sudah tidak asing lagi sebagai kawasan yang rawan kecelakaan lalulintas. Selain karena ada tikungan tajam juga lantaran rumah penduduk yang sangat dekat dengan jalan itu. Sehingga membuat sering terjadi kecelakaan di kawasan tersebut.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir tak terhitung terjadi peristiwa kecelakaan disana. Puluhan korban luka dan tiga orang tewas. Seharusnya pihak terkait dapat membantu mengurangi angka korban kecelakaan lalulintas disana. Misalnya dengan memasang rambu-rambu lalulintas yang selama ini tidak ada.

Beberapa peristiwa kecelakaan yang terjadi disana seperti kecelakaan pada bulan Ramadhan lima tahun silam. Dimana seorang pengendara motor tewas di tempat kejadian setelah menabrak tiang listrik yang ada di kawasan tersebut.

Saat itu korban tengah memacu motornya dengan kecepatan cukup tinggi. Tak ayal lagi saat berada di tikungan, tiba-tiba karena memang lagi dipengaruhi miras korban menghantam tiang listrik. Tentu saja korban langsung roboh dan terkapar di tepi jalan. Sedang motornya hancur berantakan.

Dibalik semua peristiwa itu ternyata terungkap menurut beberapa warga sekitar maupun para korban yang luka-luka ternyata di kawasan itu ada makhluk halusnya.

Seperti yang dialami oleh Fikri (20) warga Kandangan. Ia mengaku pernah terjatuh dari motor di kawasan tersebut. Tak ayal lagi ia pun menabrak sebuah pohon belimbing di depan rumah seorang tukang urut, tepatnya di samping tempat wudhu Langgar Al Kautsar.

Saat itu Fikri seperti kehilangan kendali. Juga seperti melihat ada seseorang yang menyeberang jalan. Saat itu masih siang bolong. Dimana warga sedang beristirahat pulang dari bekerja di sawah. Maka setelah mendengar ada tabrakan berhamburanlah warga keluar rumah untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Fikri terkapar bersimbah darah.

”Aku seperti melihat ada seseorang menyeberang jalan. Karena sangat cepat motorku akhirnya menabrak orang itu. Namun anehnya ternyata orang tadi dipastikan adalah makhluk halus. Buktinya ia tidak ada lagi setelah kutabrak,” tutur Fikri.

Sementara itu warga sekitar juga pernah mengalami peristiwa aneh. Saat itu tengah malam dan jalan mulai terasa lengang. Ditambah suasana sekitar yang agak gelap. Karena memang sebagian tepi jalan tidak ada penerangannya. Hal itu tentu saja sedikit banyak cukup merisaukan hati bagi yang lewat disana.

Kala itulah Diman dan Rumiyo, dua warga setempat yang sedang yang sedang begadang di depan Langgar Al Kautsar mendengar ada suara ringkikan seekor kuda.

Aneh memang suara itu kedengarannya. Mana ada di desa itu kuda? Suara tersebut sangat dekat sekali kedengarannya. Tentulah hal itu membuat Diman dan Rumiyo kaget serta merasa ketakutan tentunya.

Selain itu juga pada saat mereka pulang ke rumah lagi-lagi di tikungan tajam mereka melihat ada yang bergerak. Karena penasaran didatangilah tempat itu. Ternyata Diman dan Rumiyo seakan tidak percaya setelah melihat apa yang ada dihadapan mereka.

Sesosok manusia tanpa kepala. Melihat kengerian itu lantas mereka pulang ke rumah masing-masing tak lupa berdo’a agar tidak dibinasakan oleh makhluk itu.

Malam berikutnya pernah ada warga yang melihat di kolong rumah penduduk ada seperti asap mengepul. Dikira ada kebakaran lantas cepat-cepat mendatangi tempat itu.

Jaraknya hanya beberapa meter dari tikungan tajam itu. Namun aneh sekali, setelah didatangi asap yang mengepul sangat banyak itu lenyap seketika. Tidak menyisakan bekas apapun. ” Aneh sekali,” ujar warga itu.

Ternyata tak lama setelah beberapa kali kejadian aneh itu, terjadi sebuah peristiwa kecelakaan lalulintas. Sebuah mobil pick-up sarat muatan buah pisang menabrak seorang pengguna sepeda pancal. Namun untunglah dalam insiden itu tak ada korban jiwa. Tapi tak ayal kondisi sepeda jadi rusak berat dan bagian mobil pick-up penyok.

Kejadian aneh beberapa hari itu seperti sebuah pertanda terjadinya peristiwa kecelakaan di tikungan tajam jalan raya di desa tersebut. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...