Kepala Ansari langsung pusing saat
melihat darah berceceran di tanah. Disaat ada seseorang tergeletak tanpa nyawa
yang merupakan korban kecelakaan lalulintas akibat menabrak tiang listrik yang
ada di desanya.
Begitulah suasana lima tahun silam di
malam bulan Ramadhan. Saat itu Ansari dan teman-teman tengah melakukan Tadarus
Qur’an usai shalat Tarawih. Mendengar ada suara orang geger di luar Langgar Al
Kautsar, tempat mereka Tadarrusan lantas ingin mengetahui ternyata ada
kecelakaan lalulintas.
Bagi warga Desa Angkinang Selatan,
Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) jalan raya antara
Pasar Angkinang sampai dengan Langgar Al Kautsar sudah tidak asing lagi sebagai
kawasan yang rawan kecelakaan lalulintas. Selain karena ada tikungan tajam juga
lantaran rumah penduduk yang sangat dekat dengan jalan itu. Sehingga membuat
sering terjadi kecelakaan di kawasan tersebut.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
tak terhitung terjadi peristiwa kecelakaan disana. Puluhan korban luka dan tiga
orang tewas. Seharusnya pihak terkait dapat membantu mengurangi angka korban
kecelakaan lalulintas disana. Misalnya dengan memasang rambu-rambu lalulintas
yang selama ini tidak ada.
Beberapa peristiwa kecelakaan yang
terjadi disana seperti kecelakaan pada bulan Ramadhan lima tahun silam. Dimana
seorang pengendara motor tewas di tempat kejadian setelah menabrak tiang
listrik yang ada di kawasan tersebut.
Saat itu korban tengah memacu motornya
dengan kecepatan cukup tinggi. Tak ayal lagi saat berada di tikungan, tiba-tiba
karena memang lagi dipengaruhi miras korban menghantam tiang listrik. Tentu
saja korban langsung roboh dan terkapar di tepi jalan. Sedang motornya hancur
berantakan.
Dibalik semua peristiwa itu ternyata
terungkap menurut beberapa warga sekitar maupun para korban yang luka-luka
ternyata di kawasan itu ada makhluk halusnya.
Seperti yang dialami oleh Fikri (20)
warga Kandangan. Ia mengaku pernah terjatuh dari motor di kawasan tersebut. Tak
ayal lagi ia pun menabrak sebuah pohon belimbing di depan rumah seorang tukang
urut, tepatnya di samping tempat wudhu Langgar Al Kautsar.
Saat itu Fikri seperti kehilangan
kendali. Juga seperti melihat ada seseorang yang menyeberang jalan. Saat itu
masih siang bolong. Dimana warga sedang beristirahat pulang dari bekerja di
sawah. Maka setelah mendengar ada tabrakan berhamburanlah warga keluar rumah
untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Fikri terkapar bersimbah darah.
”Aku seperti melihat ada seseorang
menyeberang jalan. Karena sangat cepat motorku akhirnya menabrak orang itu.
Namun anehnya ternyata orang tadi dipastikan adalah makhluk halus. Buktinya ia
tidak ada lagi setelah kutabrak,” tutur Fikri.
Sementara itu warga sekitar juga pernah
mengalami peristiwa aneh. Saat itu tengah malam dan jalan mulai terasa lengang.
Ditambah suasana sekitar yang agak gelap. Karena memang sebagian tepi jalan
tidak ada penerangannya. Hal itu tentu saja sedikit banyak cukup merisaukan
hati bagi yang lewat disana.
Kala itulah Diman dan Rumiyo, dua warga
setempat yang sedang yang sedang begadang di depan Langgar Al Kautsar mendengar
ada suara ringkikan seekor kuda.
Aneh memang suara itu kedengarannya.
Mana ada di desa itu kuda? Suara tersebut sangat dekat sekali kedengarannya.
Tentulah hal itu membuat Diman dan Rumiyo kaget serta merasa ketakutan
tentunya.
Selain itu juga pada saat mereka pulang
ke rumah lagi-lagi di tikungan tajam mereka melihat ada yang bergerak. Karena
penasaran didatangilah tempat itu. Ternyata Diman dan Rumiyo seakan tidak
percaya setelah melihat apa yang ada dihadapan mereka.
Sesosok manusia tanpa kepala. Melihat
kengerian itu lantas mereka pulang ke rumah masing-masing tak lupa berdo’a agar
tidak dibinasakan oleh makhluk itu.
Malam berikutnya pernah ada warga yang
melihat di kolong rumah penduduk ada seperti asap mengepul. Dikira ada
kebakaran lantas cepat-cepat mendatangi tempat itu.
Jaraknya hanya beberapa meter dari
tikungan tajam itu. Namun aneh sekali, setelah didatangi asap yang mengepul
sangat banyak itu lenyap seketika. Tidak menyisakan bekas apapun. ” Aneh
sekali,” ujar warga itu.
Ternyata tak lama setelah beberapa kali
kejadian aneh itu, terjadi sebuah peristiwa kecelakaan lalulintas. Sebuah mobil
pick-up sarat muatan buah pisang
menabrak seorang pengguna sepeda pancal. Namun untunglah dalam insiden itu tak
ada korban jiwa. Tapi tak ayal kondisi sepeda jadi rusak berat dan bagian mobil
pick-up penyok.
Kejadian aneh beberapa hari itu seperti
sebuah pertanda terjadinya peristiwa kecelakaan di tikungan tajam jalan raya di
desa tersebut. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar