Asarudin (45) warga Desa Tawia,
Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), dikenal sebagai
pedagang eceran minyak tanah.
Beberapa daerah pegunungan di Banua Enam
dan Kabupaten Banjar pernah ia datangi. Boleh dibilang seluruh daerah yang
cukup terpencil sudah pernah dijangkaunya.
Dari pengalaman berjualan minyak tanah
ini, Asar-begitu ia biasa disapa- pernah mengalami kejadian aneh.
Saat berada di daerah Halong, Kabupaten
Balangan. Saat itu hujan turun dengan derasnya. Asar terpaksa menghentikan
motornya. Padahal daerah itu cukup sunyi. Tapi karena hujannya lebat sekali ia
terpaksa juga berhenti. Daerah itu banyak kebun karet yang sudah tua. Juga
jarang rumah penduduk.
Tiba-tiba saat berteduh di sebuah rumah tua.
Seperti banyak orang bergerombol. Seperti mau membeli minyak tanah. Padahal
hujan begitu lebat.
Setelah transaksi selesai suasana yang
tadinya gaduh kembali berubah senyap. Sambil mencoba hitungan perolehan hari
itu. Asar terkejut pada tempat ia menyimpan uang terdapat beberapa lembar daun
daun kering. Sementara juga beberapa minyak tanah ternyata berubah jadi air.
Asar dibuat kalut atas peristiwa yang
barusan dialami. Asarpun tancap gas. Tak ingin lama-lama. Walau menembus hujan
dan hutan yang cukup lebat. Asar pulang membawa suasana hati yang campur aduk.
(ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar