Senin, 30 November 2020

Diary Hangkinang : SNN.30.11.2020

Selasa, 1 Desember 2020

[SENIN, 30 NOVEMBER 2020]

>Shalat Subuh di Langgar Al Kautsar RT 1 Desa Angkinang Selatan, Senin, Imam Rasyidi, Muazin Sariansyah. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan Rizal, samping kiri H Udin Maci. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih putih Chamuy, dan kopiah hitam lawas. Jamaah selain saya ada Eza Dibah, Harmuni, Rizal, H Udin Maci, Bandi Puspa, Chamuy, Sariansyah, H Ardi, H Hamdan, dan Budi Nida. Pembaca Doa Budi Nida.

>Senin pagi ke warung Acil Aar Bakarung. Menikmati ketupat berlauk haruan / tauman. Batambah dua bigi ketupat dan haruan masak habang. Tampulu liur sigar, nanti kalau sudah sakit, sawo mentah tidak enak.

>Senin pagi sawat ke tempat Bastani di Kabun, Bamban Selatan. Berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah saya di Angkinang Selatan. Rencana mau ganti ban belakang sepeda motor yang sudah gundul, tapi kata Bastani ia tidak menjual ban. Saat itu ia sedang melayani orang yang sepeda motornya bocor ban belakang. Usai orang tadi, Bastani, yang teman saya sejak Tsanawiyah dan Aliyah itu, mengajak saya ke kandang ayam belakang rumah. Ia menghadiahi saya dua ekor ayam bangkok remaja. Ayam itu dimasukkan ke dalam karung plastik, setelah itu saya bersalaman, mengucap terima kasih, lantas pulang ke rumah untuk memasukkan ayam itu ke kandang yang sudah ada.

Puisi Ahmad Sauki : Tadarus Diri

Selasa, 1 Desember 2020

PUISI AHMAD SAUKI :

 

TADARUS DIRI

 

Lagi-lagi aku ingin mengobrol dengan masa lalu

Entah kenangan yang begitu pekat

Seakan berharap jarum jam

Memutar ke arah yang sebaliknya

Tetapi sekarang ia membuatku keliru

Keliru karena memikirkan yang tak semestinya

 

Aku berharap demikian, menyatu dalam perdu

Dengan iringan-iringan hati nan bersemayam di kalbu

Suara yang indah, elok, serta dengan senyum yang sumringah

Aku sadar bahwa mimpi akan tetap menjadi mimpi

 

Waktu memang dengan kejamnya mengiris jiwa dan hati

Akan tetapi, waktulah yang memberikan pelajaran,

Pengalaman dan kerinduan

Aku memang rindu dengan cerita masa lalu

Walau sebenarnya

Akhir dari cerita itu takkan berbeda

Yaitu, tertaut dalam rindu dan masa lalu

Puisi ASF : Destinasi Harapan

Selasa, 1 Desember 2020

PUISI ASF :

 

DESTINASI HARAPAN

 

Tiada letih ombak yang terus menggulung ini, pikirku

Deru air menghempas, bak mantra yang berdengung di telinga

Bersandar pada batang pohon akasia yang tumbang

Kala itu aku sedang menjiwai kegelisahanku

 

Kutumpahkan segala rasa saat aroma angin pantai merasuk

Menghendaki keniscayaan pada kehangatan mentari

Hamparan pasirmu mampu menuai senyum para pelancong

Jika mereka berbahagia atasmu, aku pun ingin hal yang sama

 

Tatapanku tajam memandang ke arahmu, menambah deret teka-teki

Sekali waktu mata terpejam “menyeruak hasrat jiwa”

Melupakan huru-hara silam dibenakku barang sejenak

Munajatku : berharap sata mata terbuka, aku adalah jiwa yang baru

 

Kusan Hulu, 10/08/2019

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)