Jumat, 26 April 2024

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024

Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu) 

Peduli Korban Banjir Hulu Sungai Tengah (2021)

 Jumat, 26 April 2024

Dari Diary Akhmad Husaini, Selasa (19/01/2021)

Dugal cukup peduli dengan banjir yang terjadi di Banua, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Dugal hampir saban hari pergi ke HST. Pantau korban banjir. Bagi bantuan apa yang bisa dibantu. 

Pagi berangkat, pulang malam hari. Foto-foto diposting ke blog pribadi. Bila ada tulisan diposting ke media online. 

Kondisi bangunan, rumah warga, sekolah, dan lainnya. Rata dengan tanah. Warga mengungsi ke tempat sanak keluarga yang jauh, juga tempat ibadah, yang luput dari terjangan banjir. 

Hampir setiap hari ia datang membawa bantuan logistik yang bisa dibagikan, sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada. Ada obat-obatan, makanan, air mineral, keperluan bayi dan ibu hamil, dsb. 

Diberikan Dugal dengan ikhlas. Ia rela datang jauh-jauh, sebagai bentuk simpati dengan warga yang kena musibah banjir di Bumi Murakata. 

Tak lupa mendoakan semuanya tabah dan sabar menghadapinya. Bisa kembali berjalan normal aktivitas keseharian. 

Rumah dan infrastrukur yang rusak bisa dibangun kembali secara bertahap.***

Kamis, 25 April 2024

Rabu, 24 April 2024

Akun Kegiatan Harian

 Kamis, 25 April 2024

Dugal punya akun kegiatan harian / vlog diary di Snack Video dengan nama OK 18, itu singkatan dari Orang Kebun, sementara 18 itu tanggal lahirnya. Video harian berdurasi maksimal 3 menit. 

Sementara untuk versi panjangnya maksimal 5 menit ada di akun Youtube miliknya Syiar Serba, Serba kependekan dari Semarak Banua. Untuk versi tulisan dan foto ada di blog pribadi dan Kompasiana, dan buku tulis Diarynya. 

Setengah bulan sekali Dugal full berada di kebunnya yang terletak sekitar 40 kilometer dari rumah keluarganya. Sementara letak kebun dengan pemukiman warga sekitar 1,5 kilometer. Tayangan video Dugal bisa memunculkan inspirasi bagi yang menyaksikannya. 

Kegiatan harian sederhana di kebun, dengan aneka problematikanya. Dugal sangat kreatif memanfaatkan alam yang ada sekitar kebunnya itu. Tak jauh dari pondok sederhana ada parit atau karukan. 

Di sana Dugal bisa mencari ikan dengan maunjun dan lainnya. Ikan yang didapatkan ada papuyu, haruan, nila, puyau, dsb. Sementara kebunnya itu yang utama adalah tanaman karet. Disusul yang lain berupa tanaman buah dan sayuran. Ada jambu kristal, mangga apel, rambutan, kelapa, pepaya, jagung, cabe rawit, ubi kayu, mentimun, dsb. 

Untuk penerang malam hari di pondoknya Dugal gunakan listrik charge, dari power bank besar yang ia bawa. Ada tiga biji bohlam penerang. Yakni untuk ruang tengah, ruang depan, dan ruang pabanyuan. 

Sementara untuk masak-memasak Dugal gunakan tungku dapur nagara, dan anglo. Untuk bahan bakarnya ia gunakan kayu bakar, dari ranting dan cabang pohon yang sudah kering dan lapuk. Kalau perlu lagi ia bisa beli bayu bakar baikat di kampung. 

Di kebun itu selain pondok Dugal, ada juga pondok lainnya, yang juga dimalami, yakni milik Amang Undat. Kadang pada malam hari Amang Undat ikut bermalam di pondok Dugal, sekaligus makan malam bersama. 

Jarak pondok Dugal dengan pondok Amang Undat sekitar 300 meter. Di perkampungan yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari kebun dan pondok Dugal, ada orang berjualan, warung minuman, kios sembako, juga masjid. 

Dugal shalat Jumat di masjid itu, sementara shalat lima waktu di pondok. Dugal juga bisa potong rambut di sekitar warung di kampung itu ada yang bisa baguntingan. Jadi soal kebutuhan makan minum Dugal tak khawatir. Ia bisa beli ke kampung bila sangat perlu, dan tentu kalau duitnya ada. 

Tapi kalau sedang seret duit, apa yang ada di alam dan sekitarnya, dekat pondoknya, bisa Dugal manfaatkan untuk keperluan mengganjal perut, agar bisa kuat ibadah dan bekerja. 

Kala duit banyak, Dugal men-stok sembako di pondoknya. Ada mie instan 1 dos, air mineral gelas 1 dos, bumbu masakan, dsb. Di pondok tersedia panci, cucut, dan rinjing. 

Sekitar 300 meter dari pondok Dugal, ada menara pantau api yang dibangun pemerintah untuk memantau Karhutla. Dugal sering ke sana siang dan sore hari, bisa lihat pemandangan alam sekitar dari atas menara. 

Dugal juga membuat rumah pohon dekat pondoknya. Jalan dari pondok kebun Dugal menuju perkampungan adalah jalan setapak penuh dengan rimbun semak belukar. 

Jadi setiap saat dan waktu Dugal kerap membersihkannya kalau ingin nyaman dan aman kala dilewati. Untuk pemenuhan gizi, Dugal juga memelihara ayam kampung dan itik di area pondoknya. 

Kadang kalau banyak dan berlebih ternak unggasnya itu bisa jadi duit, dijual ke pambalantikan.  Untuk dokumentasi aktivitas di pondok dan kebun Dugal gunakan dua HP, dengan dukungan tripod dan tongsis untuk hasil rekaman video yang bagus dan berkualitas. 

Kadang dalam sebulan satu minggu ia undang Kacit, warga di kampungnya Angkinang Selatan, untuk membantu sebagai kameramen. Di sini Dugal harus kreatif, bisa bangun ini itu, buat sesuatu yang menunjang keberhasilan saat berada di kebun dan pondok.***

Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (17/12/2023) 

Kamis, 21 Maret 2024

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024



Cerita guramang alasan manis kian sinis

watak simbolis kehendak penawar lara

senarai kehendak intim suara nurani ego

kondisi sandera menyingsing aturan

lantang arus bendera menakar lumrah

konotasi ratapan penuh arti kendali

Watak simbol intonasi perangai jingga

pantang membara lagu sejati terngiang

pilu hati kondisi rentang sembilu

langkah anulir seteru tiada padu

temaram rindu nurani retas sembilu

bukti meniti rintih kenangan belenggu

remang gulita bergelut napas dimensi

Lembar kenangan penasti arus statis

peraman watak hadir karisma manja

status wibawa hasrat mengejar sudut

sunyi semayam peluang tendensi sadar

gelap pandangan tiada kehendak ruang

justru tantangan hadir wibawa tentu

Wajah ranum angkuh nurani kelatu

jangan sampai kita lupa saling gapai

ornamen pengaruh nyata aliran celah kosong

gemuruh arah seteru penjuru bakti

wujud seteru angan imbuhan lerai

mengulang rintang beban terawang


Angkinang Selatan, 10 November 2023

Rabu, 06 Maret 2024

Menikmati Gado-Gado Milah Markuni Malam Kamis

 Rabu, 7 Maret 2024



Usai shalat Isya, pada hari Rabu (06/03/2024) malam Kamis, saya beli gado-gado di tempat Milah Markuni, depan Pasar Angkinang. Selain gado-gado juga beli sate dan hintalu jaruk. Total pembelian Rp 16 ribu. (ahu) 

Senin, 04 Maret 2024

Puisi AHU : Dahsyat Argumen Santai Tertuju

 Selasa, 5 Maret 2024

Teladan kinanti diri upaya tandas

intim merekah konotasi jangkau arti

untung semburat intonasi renjana

aturan negeri lirih risalah kenduri

belenggu rindu narasi peranan ironi

celah upaya narasi bakti kembali


Dahsyat argumen santai tertuju

gebalau rinai cemburu menggebu

himpitan deru bahana niscaya

hanya untuk bisa sandarkan diri

intim penanggap selera penuh retas

jejak nafiri potensi ritus ambisi

kuntum imaji seteru angan senada


Lagu jerami ritus suara penuh makna

celah upaya arti asmara cemburu luka

menuai kelam dekapan panjang ilusi

poranda ritmis situasi terpantik

bawa kemungkinan sadar diri kemestian

restu diri melangkah deraian intonasi


Sunyi komitmen renungan luka imajinasi

citra perisai alasan nafiri pantas

tenang kemudi anulir alangkah mencinta

untung renungan suara canda utuh

amsal ingatan watak suara kendali

bebas pantas hegemoni rindu  menyatu


Angkinang Selatan, 5 Maret 2024

Puisi AHU : Paloma Rindu Tendensi Arus Gemuruh

 Selasa, 5 Maret 2024

Kelakar asmara penuh seteru menyerta

capaian angka sepanjang senantiasa

rekah panutan sapa cernaan padu

amsal pandangan lepas ritus sandera

langkah penuh sangka terawang rindu

watak dinamis pertarungan retak seloka


Paloma rindu tendensi arus gemuruh

upaya dimensi ritus lantang simetris

rasa tak nyaman hadir menggelora sinis

seteru rindu jalan alasan dimensi

tuntas nurani pendapat suara langkah

sensasi rindu nurani petuah pasrah

imaji cernaan arus satu tekad


Tentang keindahan lanjut meraih semesta

untuk hasil nurani tingkat tinggi

angan menuang sandaran lerai intim

beban renungan nalar beban rasa

cemburu nurani bijak ambisi risau

dugaan kuat kenyataan terlerai


Gembala nurani simbol ungkapan dangkal

hasrat kedaulatan pijakan ego ritmis

intim senarai pusaka selaras tandas

janji merasuk langkah ambisi menaut

kelakar rindu arus pantas suara

pualam dangkal kendali sadar pesona

geliat malam Angkinang

imaji ritus membentang


Angkinang Selatan, 5 Maret 2024

Jumat, 05 Januari 2024

Tancapkan Niat Kuat Hadiri HGS 19 di Martapura

 Sabtu, 6 Januari 2024


Saya sudah menancapkan niat kuat bisa hadir pada Haul ke 19 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul tahun 1445 H / 2024 M. 

Apapun kendalanya, jadikan sebagai bumbu perjalanan saja. Semisal kada baduit gasan sangu, kadada baju putih, sandal rusak, hujan, kada ba jas hujan. 

Juga sepeda motor belum di servis, celana panjang hitam yang tak pakai lagi dihadapan orang banyak, tak bapanding, dsb. 

Semoga semua kendala dan kekurangan itu bisa saya enyahkan. Allah SWT menutupi aib dan kekurangan yang ada. 

Hadiri HGS 19 diniatkan sebagai sarana ibadah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, silaturrahmi, sedekah, berbuat kebajikan, dsb. 

Ringan langkah saya ke sana, dengan keterbatasan yang ada. Upaya meneladani Ulama Banua terdahulu. 

Selalu bersyukur atas nikmat yang banyak dari Allah SWT. Jadi saya siap hadiri HGS 19, yang waktunya beberapa hari lagi. (ahu) 

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)