Peristiwa ini terjadi pada tanggal 20
April 2004 silam. Yakni dialami oleh Safi’i (40) warga Sungai Raya, Kabupaten
Hulu Sungai Selatan (HSS). Dia merasa aneh karena seekor biawak yang dibunuhnya
tiba-tiba hilang.
Ceritanya, sore itu secara tiba-tiba di
dapur rumahnya terdengar suara ribut disertai ada yang pecah. Ternyata telah
berhamburan piring dan gelas di lantai. Setelah diketahui ternyata seekor
biawak yang datang tiba-tiba. Mungkin biawak itu lewat kolong di dapur rumah
Safi’i.
Kehadiran biawak yang berukuran sedang
itu agak aneh karena pada malam sebelumnya Fi’i – begitu sapaan akrab Safi’i –
mendengar bebek piaraannya terdengar agak ribut. Diduga mungkin karena melihat
adanya biawak itu.
Lalu Fi’i mencoba untuk membunuh biawak
itu dengan tombak yang tersimpan di gudang rumahnya. Saat itu di rumah hanya ia
sendirian. Isteri dan anaknya sedang bepergian ke luar kota. Sementara para
tetangga pergi ke sawah. Singkat kata biawak itu pun mati. Kemudian biawak itu
diletakkannya di samping rumah.
Sementara Fi’i bergegas ke rumah karena
adzan Maghrib berkumandang. Namun alangkah terkejutnya Fi’i usai shalat
dilihatnya biawak itu sudah tidak ada lagi di tempatnya. Mungkinkah biawak itu
masih hidup ? Tak mungkin karena saat Fi’i membunuh biawak itu nampak tak
bernafas lagi pula banyak darah yang bercucuran di tanah.
Fi’i menyimpulkan biawak itu mungkin
jelmaan makhluk aneh. Tapi Fi’i diam saja. Ia tak ingin hal ini diketahui orang
lain. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar