Rabu, 19 Desember 2018

GOS Aluh Idut Membawa Kalut

Kamis, 20 Desember 2018

Siapa yang tak kenal dengan Gedung Olahraga dan Seni (GOS) Aluh Idut. Terlebih bagi anak muda Kandangan maupun di Banua Enam. Pasti mereka sudah akrab dengan tempat yang satu ini.

Karena di tempat ini sering dijadikan tempat konser musik yang mendatangkan penyanyi atau kelompok musik ternama. Sebut saja misalnya Arul Power Metal, Puteri Vinata, Edane, Peterpan, Ungu, Melly Goeslaw, Ari Lasso, dsb. Mereka pernah manggung di GOS ini.

Gedung yang terletak di pinggiran Jalan aluh Idut Tinggiran, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ini dulu merupakan bekas areal terminal bus yang kemudian disulap menjadi sebuah GOS.

GOS ini diresmikan penggunaannya oleh Bupati HSS Drs H Saidul Hudarie tahun 2002. Kemudian baru tahun 2003 peresmian penggunaan nama GOS Aluh Idut oleh Bupati HSS Drs HM Sapi’i, Msi. Ini dikarenakan sebelumnya masih ada kontroversi soal pemberian nama GOS tersebut. Akhirnya sepakat dinamai dengan GOS Aluh Idut. Tentu dengan beragam alasan dan pertimbangan.

Beberapa peristiwa ternyata sering terjadi disana. Baik saat diadakan konser musik maupun pada hari-hari biasa. Karena memang sudah bukan rahasia lagi kalau kalau lokasi dibangunnya GOS ini adalah tempat yang sangat menyeramkan.

Saat masih merupakan areal terminal bus dulu pada malam-malam tertentu sering warga sekitar menyaksikan kemunculan makhluk halus. Baik itu berupa suara-suara aneh maupun penampakan langsung makhluk itu dengan wujud yang sangat mengerikan. Kadang juga tercium bau kemenyan yang cukup menyesakkan hidung.

Sementara itu juga di lokasi tersebut saat masih jadi terminal bus ada cerita aneh. Dekat terminal itu dulu sering dijadikan sebagai lokasi kegiatan pelaksanaan pameran pembangunan.

Singkat cerita pada malam hari orang ramai mengunjungi pameran itu. Saat itu digelar panggung hiburan. Tiba-tiba saja aliran listrik padam. Lokasi pameran dan panggung hiburan menjadi gelap gulita.

Pengunjung yang membludak jadi kelabakan dibuatnya. Yang dikhawatirkan adalah ada oknum pengunjung yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Juga adanya tindak perbuatan yang tidak terpuji semacam pelecehan seks terhadap kaum perempuan.

Saat itulah, ini seperti yang dialami sendiri oleh seorang temanku, dimana di belakang panggung hiburan tampak makhluk aneh sedang berjalan beriring. Nampak seperti tentara sedang berbaris. Tubuh mereka kecil-kecil.

Boleh dibilang kerdil seperti tuyul tapi mereka berpakaian rapi dan memakai harum-haruman. Namun aromanya berupa kembang kuburan dan kemenyan. Mereka berjumlah sekitar sepuluh orang. Menyaksikan hal itu temanku itu jadi terpana. Tapi ia ingin mengikuti makhluk itu namun aneh tiba-tiba menghilang bersamaan dengan aliran listrik yang menyala kembali.

Namun sesudah dibangun menjadi GOS Aluh Idut hal-hal aneh tetap saja terjadi kendati agak berkurang. Hal ini dikarenakan di lokasi sekitar GOS diberi penerangan lampu listrik yang cukup. Bahkan sangat terang benderang. Yang sedikit banyak menepis tudingan banyak orang kalau di kawasan itu terkenal sebagai tempat yang angker.

Pernah suatu malam seorang pengendara motor lewat depan GOS Aluh Idut. Saat itu sekitar pukul 23.00 Wita. Ketika melintas ia menengok ke arah GOS kebanggaan masyarakat HSS itu. Di atas atap gedung itu nampak seperti ada yang mengelilingi.

Benda aneh itu seperti melayang-layang dan menimbulkan cahaya yang cukup terang benderang. Tapi tak lama kemudian menghilang dengan sendirinya. Kemungkinan benda asing itu adalah makhluk halus yang sewaktu-waktu bisa berubah wujud. Hal ini sering jadi pembicaraan warga setempat.

Kejadian lain dialami oleh Selvy, warga Kandangan. Saat konser band ia datang ke GOS itu. Selvy tidak menyia-nyiakan kesempatan emas untuk menyaksikan pertunjukan itu. Ia datang dengan pacarnya, Fendi.

Singkat cerita, entah ada maksud apa Selvy diajak Fendi ke belakang GOS. Disana suasana terasa sangat sunyi. Sementara di dalam gedung tentu hingar-bingar dengan suara musik.

Setelah berada disana ternyata Selvy diajak kencan oleh Fendi di belakang gedung itu. Namanya juga anak muda. Kencan mereka diiringi dengan berciuman dan berpeluk-pelukan. Tengah asyik bermesraan itulah tanpa mereka sadari seekor ular muncul dekat kaki mereka.

Tentu saja hal itu mengganggu kemesraan mereka dalam bercinta. Konsentrasi memadu kasih jadi buyar. Mereka mencoba menghindar dan mengusir ular itu dengan mengibas-ngibaskan tangan. Aneh, ular itu bukannya menjauh malah mengikuti Selvi dan Fendi.

Karena takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan mereka sepakat untuk meninggalkan tempat itu. Saat berada di depan GOS perasaan mereka agak sedikit lega. Karena tak lagi dikejar oleh ular itu.

Namun perasaan lega itu tak berlangsung lama. Kekhawatiran muncul. Ternyata ular itu datang kembali menemui mereka. Padahal tak ada celah kosong disana yang bisa dilewati oleh ular tersebut.

Karena penasaran Selvi mengajak Fendi kembali ke belakang GOS. Hal ini tentu saja ditolak Fendi dengan alasan cukup berbahaya. Tapi Selvy bersikeras mau ke sana sendirian. Akhirnya Fendi mengalah.

Tapi alangkah terkejutnya Fendi, sesampai di belakang GOS Selvy tiba-tiba terjatuh ke tanah. Sepertinya ia pingsan. Fendi jadi kelabakan dan panik. Selvy seperti kerasukan setan. Sempat mencakar Fendi segala. Tapi untunglah Fendi cepat tanggap. Ia dapat menghindarinya. Lantas ia hubungi teman-temannya yang lain.

Selvy dibawa untuk mendapatkan pertolongan. Berkat bantuan orang pintar Selvy sembuh kembali. Menurut orang pintar ular tadi adalah jelmaan makhluk halus.

” Karena itu jangan coba-coba melakukan tindakan tak terpuji di tempat-tempat sepi di sekitar GOS Aluh Idut Kandangan,” pesan orang pintar itu. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Didatangi Tokoh Nasional

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (13/02/2023)  Guru Ibad perkenalkan Maulid Habsyi di Martapura tahun 1960-an. Sela...