Rabu, 26 Desember 2018

Mendapat Papuyu Gaib

Kamis, 27 Desember 2018

Saat itu sedang musim memancing. Dimana di sawah sedang ramai-ramainya ikan diperoleh. Hal ini tentu saja mengundang perhatian bagi para penghobi memancing termasuk Gajali (19) warga Desa Telaga Bidadari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang dikenal penghobi memancing ikan baik papuyu (betok) maupun haruan (gabus). Apalagi pekerjaan bertani saat itu sedang dalam masa pemeliharaan saja.

Singkat cerita, hari itu usai shalat Jum’at dan makan siang Jali – begitu sapaan akrabnya – sudah pergi ke persawahan yang ada di desanya tempat memancing ikan yang sangat ramai.

Matahari masih bersinar dengan teriknya. Jali merasa kegerahan. Lalu ia mencari tempat berteduh tapi masih berada di lokasi tempat memancing. Saat itu ia sendirian saja. Jali sengaja sendirian biar dapat ikan papuyu yang lebih banyak dan hanya ia sendiri yang tahu lokasi yang ramai ikan yang mematuk kailnya.

Jali kemudian duduk sambil memancing ikan di jembatan kecil dekat sebuah pohon kayu sapat. Suasana sedikit agak sunyi. Untuk mengusir kesepian Jali menyetel radio saku yang sudah sejak awal dipersiapkan dari rumah. Selain itu ia mengisap rokok kesayangannya. Di tengah keasyikan memancing ikan tiba-tiba pancingnya terasa sangat berat untuk diangkat.

Ternyata seekor ikan papuyu berukuran seperti telapak tangan orang dewasa. Saat mau dilepas dari kawat oleh Jali ikan itu tiba-tiba mencemplung ke air. Hal ini tentu saja membuat Jali kecewa berat. Walau sudah banyak memperoleh ikan papuyu namun tak sebesar yang baru saja lepas. Ia tentu akan bangga bila seandainya mendapat ikan sebesar itu. Karena itulah Jali terus saja untuk memancing.

Untuk kesekian kalinya Jali mendapat ikan papuyu sebesar telapak tangan. Papuyu itu buru-buru dibawa Jali ke tempat yang banyak rumputnya. Tujuannya agar tidak lepas ke air lagi.

Sementara hari sudah gelap karena menjelang senja. Ikan itu mau dimasukkannya ke dalam keranjang. Kemudian ia beranjak pulang. Kalau tidak malam tentu ia akan lebih lama lagi memancing karena semakin larut malam ikan biasanya akan terus ramai mematuk.

Perjalanan menuju rumah cukup jauh. Saat itu kaki Jali terasa sangat berat untuk dilangkahkan. Sementara dari keranjang terdengar suara keras. Seperti membentak-bentak. Ternyata seekor ikan papuyu ukuran besar tadi mau keluar dari keranjang. Lantas Jali mempercepat langkahnya biar cepat sampai di rumah.

Tetapi di depannya, tepatnya di jalan yang ia lewati Jali melihat ikan papuyu berdamparan cukup banyak. Aneh sekali. Apalagi papuyu itu masih hidup dan terlihat menggelepar-gelepar seperti mau mencemplung ke air. Jali mau mengambil tapi saat mau menggapai tangannya terasa berat. Tiba-tiba papuyu itu lenyap.

Jali bergegas pulang karena malam kian larut. Apalagi rasa takut saat mengalami keanehan yang baru tadi. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)