Abau (45) mengalami kejadian aneh. Saat
musim kemarau warga di kampungnya ramai mencari ikan di daerah rawa Kecamatan
Kandangan, yakni antara daerah Sungai Kupang dan Bangkau.
Biasanya mereka pergi ke sana naik
sepeda dan berangkat pada pagi hari. Dalam mencari ikan biasanya mereka
berkelompok antara 3 sampai 5 orang.
Entah kenapa kali ini Abau terpisah
dengan rombongan. Sampai Maghrib tak jua diketemukan. Salah seorang diutus
pulang ke rumah memberitahu perihal tersesatnya Abau sekaligus minta bantuan
untuk mencarinya.
Setelah shalat Isya baru Abau ditemukan
dengan kondisi cukup memprihatinkan. Lemah lunglai. Pakainya jadi
compang-camping diduga akibat tergores tanaman keras dan berduri. Nafasnya
tersengal-sengal.
Menurut Abau ia menyaksikan berbagai
keanehan sebelum tersesat. Melihat kera berukuran besar bergelantungan di
pepohonan. Untuk menyelamatkan diri Abau naik ke atas pohon. Sementara hasil
mencari ikan ia tinggalkan dengan begitu saja di tanah. Abau lebih mementingkan
untuk menyelamatkan diri.
Abau merasakan hawa dingin merayapi
tubuh. Abau kalau ngomong seperti suara wanita. Suka ngomel sendiri dalam
suasana gelap. Tiba-tiba matanya tertumpu pada sebuah nyala aneh di kegelapan.
(ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar