Kejadian aneh ini dialami oleh Ilhami
Gusmayadi (18) warga sebuah desa di Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai
Selatan (HSS), belum lama tadi. Ilham – begitu ia biasa disapa – biasa tidur di
rumah neneknya. Mereka tidur di kamar masing-masing. Ilham di kamar depan
sedang neneknya di kamar belakang.
Namun Ilham merasa bosan melihat
kelakuan neneknya yang akhir-akhir ini berperilaku agak aneh. Hal ini
berlangsung setiap harinya. Neneknya selalu mengganggu ketenangan tidur Ilham.
Neneknya selalu ngomong tidak karuan.
Hal ini selalu mengganggu pikiran Ilham yang tidur di kamar sebelah. ” Sudah
banyak masalah ditambah lagi dengan masalah ini,” pikir Ilham.
Kadang nenek itu memanggil-manggil nama
Ilham. Seperti ada yang penting. Akan tetapi setelah didatangi cuma menyuruh
Ilham membukakan kelambu karena merasa kepanasan. Hal itu terus berulang tiap
hari pada malam hari saat para tetangga sudah tertidur nyenyak. Biasanya terjadi
beberapa saat sebelum adzan Shubuh berkumandang.
Menurut Ilham, neneknya seperti diajak
atau didorong untuk melakukan sesuatu yang diluar nalar akal pikiran manusia.
Seperti ada suruhan. Seakan-akan telah terjadi sesuatu yang gawat. Yang aneh
sekaligus membuat Ilham bingung hal itu terjadi berulang-ulang hampir setiap hari
menjelang shalat shubuh.
Ilham kerap membentak-bentak tubuh
neneknya agar tersadar. Tapi sang nenek selalu berkelit dengan argumennya
sendiri yang tak masuk akal. Dipikir-pikir mana mungkin akan terjadi apa yang
sedang dikhawatirkannya saat itu. Apalagi suasana di luar rumah masih gelap dan
terasa dingin.
Walau tergopoh-gopoh nenek Ilham tetap
teguh dengan pendiriannya. Apakah neneknya itu telah dirasuki oleh orang halus.
Alangkah bosannya Ilham melihat tingkah
neneknya yang begitu memuakkan. Pernah suatu kali Ilham melihat neneknya
seperti menangis karena sesuatu. Tapi kemudian berubah melakukan
gerakan-gerakan aneh berikutnya tertawa terbahak. Tentu saja hal itu membuat
Ilham bingung. Kenapa neneknya bisa menangis dan tertawa seperti itu ? Menurut nenek
Ilham ia seperti ada sesuatu yang mengancam ketenangan jiwanya.
Nenek Ilham juga sangat takut kepada
petir. Apabila hujan lebat yang disertai pedir, dia minta kepada Ilham untuk
ditemani. Lalu dia nyungsep ke kolong tempat tidur sampai hujan dan pedir reda.
Nenek Ilham tak lagi mengenal siang dan
malam. Padahal hidupnya normal-normal saja. Makan seperti biasa. Perilaku
seperti itu tentu sangat membingungkan sekaligus merisaukan bagi yang
menyaksikannya. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar