Minggu, 30 Desember 2018

Ke Pasar Pantai Hambawang Kehujanan

Senin, 31 Desember 2018

Selasa (18/12/2018) sekitar pukul 07.30 WITA dengan seorang teman se kampung bernama Rahman, saya ke Pasar Pantai Hambawang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), berjarak sekitar 10 kilometer dari Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai selatan (HSS), tempat saya tinggal. Naik sepeda motor berdua, untuk cari anak ayam kampung.

Sebelumnya saya ke BRI Unit Angkinang ambil uang di ATM. Saat berangkat langit sedang mendung, apakah ini pertanda akan turun hujan ? Dan benar juga, karena tidak ada jas hujan, kami kehujanan dan singgah di dua tempat.

Pertama kali di Pangambau singgah di sebuah langgar. Kemudian beriktunya di sebuah langgar di Barikin. Ada sekitar 30 menit kami berada disana menunggu hujan reda. Kami terus menuju ke Pasar Pantai Hambawang, tempat orang banyak menjual beragam jenis unggas.

Selain ayam disana ada juga dijual itik. Saya lebih memilih ayam kampung dan bangkok yang akan dipelihara. Ada sekitar 24 anak ayam yang saya beli. Setelah akur harga dan membayar kami lantas pulang ke Angkinang. (ahu)

Jumat, 28 Desember 2018

Jarak Membuai Selera Merajut Perihal Senja

Sabtu, 29 Desember 2018



Senarai improvisasi jingga lamunan canda
gigih diri tuntas menyeluruh tangisan resah
alasan apalagi menyertai hari meningkah
melebur siasat intim kekuatan tangguh gerutu
membawa tentu pada kesenangan yang nyata
piawai jejak simpati arus senandung makna

Memang kenyataannya mengembang adanya
selalu ingin menjadi yang terdepan tentunya
gigih perdaya lamunan intim segala kendala
terka sudut gemulai arah menata ragam paduan
bersyukurlah diberi nikmat sehat dalam hidup
gegap gempita lagu sendu kian merayu restu

Tentang keterpurukan diri semakin gontai
lebih dari segala aturan menoreh pindai
sisa senang kehidupan kita sendu memaknai
belenggu serta menadahkan aksi ambisi
semua sama saja serta itu juga mengendali
menembus batas alur jelaga intimidasi
membantu hakikat sementara seksama

Jarak membuai selera merajut perihal senja
aura membingkai perangai sendu mengeja
membingkai nama trauma menuju janji
menegas segala aturan pasti merencana
selera pendam menggugah perasaan wacana
tangguh menerpa ratap kendali semua

Kandangan, 2018

Tepi Sungai dan Jembatan Mahakam

Sabtu, 29 Desember 2018



Mobil Tangki LPG Mengalami Kerusakan

Sabtu, 29 Desember 2018

Sabtu (29/12/2018) pagi di badan jalan nasional, sisi kiri arah Kandangan – Barabai, depan Pasar Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), terparkir sebuah mobil tangki Pertamina bermuatan LPG ukuran 15.000 kilogram, karena mengalami kerusakan pada bagian komponen belakang kendaraan berukuran ganal itu.

Akibatnya, walau sudah ada tanda peringatan berupa ban dan yang lainnya, arus lalulintas jadi terganggu. Menimbulkan kemacetan. Hingga pukul 07.30 WITA, mobil tangki berpelat polisi B 9208 SEH itu belum  juga mendapat perbaikan.

Adanya kerusakan mobil tangki ukuran besar itu tentu menarik perhatian warga setempat, juga pengguna jalan lainnya. Setiap melintas selalu memandang ke kendaraan tersebut, melihat apa yang sesungguhnya sedang terjadi. (ahu)

Rabu, 26 Desember 2018

Jejak Silaturrahmi di Hari Senin

Kamis, 27 Desember 2018

Senin (10/12/2018) sekitar pukul 09.00 WITA saya ke Kandangan. Ke Pasar Kandangan bagunting. Setelah itu ke Hulu Sungai Selatan (HSS) Expo Tahun 2018. Minum di warung Acil Anah. Berkunjung ke Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten HSS. Membuat kartu anggota perpustakaan.

Ketemu Nita Anggraini, alumni MTsN 3 HSS, sekarang karyawan Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan HSS. Saat pertama kali saya masuk disuruh oleh pegawai di kantor itu untuk mengisi buku tamu digital. Bertemu Ibu Eva Liana T yang mengantar proposal kegiatan. Setelah itu saya pulang ke Angkinang. (ahu)

Elang Malapetaka

Kamis, 27 Desember 2018

Pada saat musim panen padi di Gambut biasanya ramai orang dari daerah lain datang mangangarun. Tak terkecuali dengan sepasang suami isteri, Ibat dan Mamar ikut juga berada disana. Warga Pangambau, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), itu datang berombongan dengan rekan se kampungnya. Tapi saat berada di Gambut mereka berpisah.

Singkat cerita, tiba-tiba ditengah asyiknya memanen padi seekor elang menghiasi langit persawahan dimana mereka berada. Elang itu menimbulkan suara yang cukup memilukan bagi yang mendengarnya. Sepertinya ada suatu pertanda. Aneh bin ajaib.

Ibat dan Mamar terus bekerja untuk memperoleh hasil panenan padi hari itu. Tengah hari mereka beristirahat. Di tengah sawah ada pepohonan tempat berteduh. Disanalah mereka membuat tenda kecil terbuat dari karung padi.

Lumayan untuk mengurangi panas mentari yang begitu menyengat. Elang yang sebelumnya sempat menghilang datang kembali dengan kuikannya makin menusuk perasaan hati. (ahu)

Menikmati Gado-Gado Milah Markuni Malam Kamis

  Rabu, 7 Maret 2024 Usai shalat Isya, pada hari Rabu (06/03/2024) malam Kamis, saya beli gado-gado di tempat Milah Markuni, depan Pasar Ang...