Minggu, 23 Desember 2018

Malapetaka Hunjur Kalaka

Senin, 24 Desember 2018

Kedamaian kampung Hunjur Kalaka terusik. Warga menjadi resah. Keanehan demi keanehan kerap terjadi. Seperti ternak milik warga yang mati secara tiba-tiba. Sepuluh ekor ayam kampung milik Haji Mahing mati terdampar di kandangnya. Sementara Pakacil Ambrun harus rela kehilangan dua ekor kambingnya. Anehnya, ternak yang mati tersebut lehernya seperti bekas disembelih.

Keanehan lain di kampung Hunjur Kalaka adalah bocah usia SD kini badannya kurus-kurus. Ini seperti dialami oleh Jamil dan Riris. Mereka dikenal memiliki tubuh yang gemuk. Tapi kali ini pelajar kelas III dan IV SD itu badannya kurus sekali. Padahal mereka tidak sedang sakit.

Sementara itu di sebuah SD ada seorang guru baru. Ia adalah Ibu Sofia dan saat ini mendiami rumah dinas dekat sekolah itu. Ia pindahan dari sekolah kabupaten lain. Usianya masih muda.

Terlihat cantik serta anggun dalam berpenampilan. Walau ia sudah pernah kawin. Namun ia kini sendiri lagi. Karena suaminya sudah meninggal akibat kecelakaan lalulintas. Boleh dikatakan Ibu Sofia adalah seorang janda. Janda muda yang cantik lagi bahenol.

Kampung Hunjur Kalaka berada di daerah dataran rendah. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.

Mendengar permasalahan di tanah kelahirannya membuat Madan yang berada di Jakarta pulang kampung. Ia ingin menyelidiki masalah yang tengah dihadapi oleh warga. Seperti yang diketahuinya lewat koran terbitan nasional dan stasiun televisi.

Madan yang juga berprofesi sebagai wartawan itu berusaha mengungkap tuntas permasalahan ini. Ia tidak ingin masalah ini akan berlarut-larut sehingga pada akhirnya akan merugikan masyarakat.

Mungkinkah ada siluman di kampung Hunjur Kalaka ? Atau jenis penyakit apakah yang sedang menyerang anak-anak usia SD. Namun anak-anak itu tidak ada perubahan pada dirinya.

Keanehan baru datang, para gadis perawan yang ada di kampung Hunjur Kalaka diliputi perasaan aneh dan cemas. Menurut kabar itu wanita tersebut akan menghisap tubuh manusia yang berjenis kelamin perempuan dan yang masih perawan.

Korbannya sudah berjatuhan di desa sebelah. Walau tidak langsung meninggal dunia namun korban akan menderita gangguan sakit jiwa setelah mengalami kejadian itu. Tak mustahil akan berujung kepada kematian.

Sebagai anak muda yang tampan tentu banyak wanita tergila-gila kepada Madan. Apalagi ia anak orang terpandang di Hunjur Kalaka. Madan cukup sukses meniti karier di ibukota.

Salah satu yang suka terhadap Madan adalah gadis manis anak kepala kampung, Nadia namanya. Usianya sekitar 20 tahunan. Hanya terpaut 4 tahun dari usia Madan.

Tapi Madan agak dingin menanggapi isi hati Nadia itu. Karena Madan terfokus pikirannya untuk menyelidiki sekaligus mengungkap masalah keanehan di desanya itu. Bukan untuk bercinta.

Namun Madan tak munafik juga terhadap wanita. Ia juga memang suka terhadap wanita. Apalagi yang cantik, murah senyum, dan ramah tamah.

Madan ada hati dengan Ibu Sofia, guru baru di SDN Hunjur Kalaka. Walau janda dan usianya 6 tahun lebih tua dari Madan namun itu bukan menjadi penghalang baginya.

Kenapa Madan begitu gigih untuk menjadi kekasih Ibu Sofia ? Apakah Madan kena guna-guna ?
” Karena cantik dan ramah,” begitu alasan singkat Madan setiap ditanya orang.

Setiap malam Madan begadang, ikut jaga malam. Seorang teman akrabnya adalah Iful. Bersama Iful, Madan berusaha mengungkap kasus aneh di kampung Hunjur Kalaka.

Ibu Sofia tewas secara mengenaskan. Kematiannya cukup misterius. Diduga ia dibunuh warga Hunjur Kalaka.

Yang mengetahui bahwa wanita itu biang keanehan di kampung tersebut selama ini. Namun akibatnya arwah wanita tersebut gentayangan. Warga ditemui keanehan kembali. Namun kali ini lebih ganas lagi. Karena bisa menimbulkan korban jiwa yang lebih besar lagi.

Namun ibu Sofia sewaktu masih hidup pernah berpesan kepada Madan apabila dirinya gentayangan siram saja kuburan atau dirinya saat menampakkan diri dengan air rendaman kembang bakung.

Kematiannya akan sempurna. Sehingga warga bisa tenang dan damai kembali.
Setelah kejadian itu Madan juga memenuhi niatnya kawin dengan Nadia. Yang sesuai juga dengan kehendak ibu Sofia.

” Karena mustahil kamu bersatu denganku,” ujar ibu Sofia sebelum meninggal.

Akhirnya Madan hidup berbahagia dengan Nadia tanpa ada gangguan lagi. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...