Kamis, 13 Juli 2023

Diary Kamis Jejak Gerimis

 Jumat, 14 Juli 2023


>Isya di Langgar Al Kautsar, malam Jum'at, Imam Bahrudin. Shaf depan kanan. Kanan dinding Langgar, dan kiri Ipung. Baju muslim habuk tua, tapih habuk Chamuy, dan kopiah hitam III baru. Cuaca cerah. Usai basalaman H Imi manyaru seluruh jamaah, usai Subuh Jum'at nanti, selamatan naik haji Ipit. 

>Shalat fardhu Maghrib berjamaah, malam Jum'at di Langgar Al Kautsar, Imam H Mastur. Shaf depan kanan. Kanan dinding Langgar, dan kiri Harmuni. Baju muslim habuk tua, tapi kuning hitam Sekumpul, dan kopiah hitam III baru. Cuaca cerah. 

>Saya sudah siap berangkat ke tempat kerja, Kamis pagi. Entah kenapa setelahnya saya barubah rasa. Padahal sudah berpakaian lengkap versi saya. Maksudnya, pakai baju sasirangan lengan panjang, dan celana panjang hitam. Mesin sepeda motor sudah dipanaskan sebelumnya. Tapi hati berubah, apalagi hujan gerimis turun. Saya putuskan di rumah saja. Sambil menikmati apa yang ada. Ada guguduh tiwadak buatan ibu saya. Ada iwak pada basanga teman makan, selain ikan lain dan mandai basanga. 

>Rabu pagi, Abahnya Rahman Alack, Kusasi, nikah dengan orang Sungai Batung, seberang pabrik banih di Bakarung. Saya tak diundang. Hanya lihat dari dalam ruang Kantor Tata Usaha MTsN 3 HSS, tempat saya bekerja, tampak banyak undangan untuk hadir pada aruh banikahan. Diantaranya  undangan yang hadir pagi itu ada Paman Sani, Tami, Pambakal Fahri, Abahnya Fahmur, dll. Acara banikahannya di Kantor KUA Angkinang. Pakai mobil putih kecil yang dikemudikan Salman. Cukup titip doa saja. Semoga jadi keluarga Sakinah ma Waddah wa Rahmah. 

>Shalat fardhu Subuh di Langgar Al Kautsar, Kamis, Imam H Mastur, dan Muazin Sariansyah. Shaf depan kanan. Samping kanan Laki Raudah Iril, dan samping kiri H Imi. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih H Amat, dan kopiah hitam III baru. Cuaca mendung. Jamaah lain ada H Imi, Sony Ashar, Sariansyah, Rasyidi, Budi Nida, Bandi Puspa, Udin Aat, Laki Raudah Iril, anak Rina Ashar. 

>Berharap hari-hari ini ada duit gasan bayar hutang, yang masih bakalangan di hati. Hutang infaq jalan raya, dan hutang anu Umanya Amud. Kalau semua terbayar, saya bisa lebih fokus dan konsentrasi dalam menjalankan amal ibadah. 

>Saya tak bisa tidur hingga pukul 02.30 WITA, Kamis dinihari. Rebahan di kasur sambil buka handphone. 

>Saat ke Labung Anak, seminggu silam, tepatnya pada hari Rabu, saya berdua dengan Rizal. Naik sepeda motor saya ikut dibonceng di belakang. Kami singgah di Masjid Agung Riadhusshalihin Barabai untuk shalat Dzuhur. Usai Dzuhur baru menuju ke Labung Anak, tempat sahabat kami tinggal. Pasangan suami isteri, Hariadi dan Halimah yang dikaruniai seorang anak laki-laki yang biasa disapa Abrar. Rumah bagus, nampak ada dihadapan kami. Mungkin dibangun beberapa bulan silam. Kebetulan kami lama tak ke sana. Biasanya kalau ke sana kami beristirahat di rumah kayu belakang kios. 

>Mungkin ini dampak makan atau mengkonsumsi obat asma yang berlebihan, parut padih, Kamis dinihari. Kalau padih disebabkan lapar, bisa diatasi dengan makan nasi. Ini tidak bisa. Jadi pengalaman berharga. Kalau tak sakit atau parah asmanya jangan dikonsumsi. 

>Perlu utak-atik sana-sini untuk memuaskan hati. Walau tak sepenuhnya sesuai dengan keinginan. 

>Alhamdulillah Kamis dinihari nemu aplikasi Diaryku di Play Store. Masih asing. Mirip Catatan di hp ini. Tapi ini berbayar dan banyak penunjangnya. Bisa ditambah dengan foto dan yang lainnya. Ada mode pelindung mata aktif. Semoga bermanfaat. 

>Selain aplikasi edit video, saya juga senang instal aplikasi keagamaan. Ada Surah Yasin beserta amalan lainnya. Juga tuntunan shalat lengkap. Nanti ada kesempatan unduh Al Quran 30 juz, dsb. Semoga bermanfaat dan berkah untuk menunjang kehidupan. 

>Lagi senang-senangnya belajar buat video aplikasi. Saya dapatkan dengan instal langsung di aplikasi Play Store maupun Googleplay. Diantaranya ada In Shot, Canva, Kine Master, dsb. Namun karena baru, agak susah juga menerapkannya. Mungkin butuh proses waktu bisa dengan lancar. Semoga ada upaya untuk terus mengkaji ilmu, menunjang pekerjaan dan kesenangan itu, bisa diterapkan sesuai harapan.

>Subuh di Langgar Al Kautsar, Rabu, Imam H Mastur, dan Muazin Sariansyah. Shaf depan kanan. Kanan H Imi dan kiri Sony Ashar. Baju sasirangan hijau Sanah Tapha,  tapih H Amat, dan kopiah hitam III baru. Cuaca cerah. Jamaah lain ada Shaf depan kanan. Kanan H Imi dan kiri Sony Ashar. Baju sasirangan hijau Sanah Tapha, tapih H Amat, dan kopiah hitam III baru. Cuaca cerah. Jamaah lain ada H Imi, Kaspul Madah, Sariansyah, Rasyidi, Bandi Puspa, Budi Nida, Sony Ashar, Udin Aat. 

>Saya termasuk orang yang paling benci dengan keramaian. Saya lebih suka memilih menyendiri di tempat sepi. Orang bilang saya introvert. Entahlah. Hening dan senyap teman saya. 




Kamis, 06 Juli 2023

Diary Jumat Menimang Hakikat

 Jumat, 7 Juli 2023

Jum'at, 7 JULI 2023

>Usai Subuh Jum'at, jamaah tetap berada di Langgar Al Kautsar ada salamatan Ipit Lana naik haji. Tanggal 22 Juli 2023 akan pulang dari Tanah Suci, dan mungkin tanggal 23 ada di rumah, demikian diberitahu H Imi. Pembacaan Surah Yasin dan Shalawat Kamilah Yusan, Do'a Selamat Budi Nida. Makannya di tempat Hj Isum. Saya pilih menu nasi putih, lauknya hati, teh manis hangat. Posisi saya samping kanan Sariansyah dan samping kiri Bandi Puspa.

>Kamis pagi bersama Wahid TU dan Fauzan Zainury ke Tawia. Saruan pangantin Normaini, alumni MTsN 3 HSS. Ia disunting orang Pamangkih. Saya memilih menu nasi putih dan lauknya haruan masak lamak. Kami masuk ke dalam rumah. Usai saruan kami pulang. Kalau paraan Fauzan ikut Wahid TU, pulangnya ikut saya. Wahid di rumahnya yang ada di Tawia.

>Subuh di Langgar Al Kautsar, Jumat, Imam Budi Nida, dan Muazin Sariansyah. Shaf depan kanan. Kanan Irul Imi dan kiri Ipung. Baju muslim habuk tua, tapih H Amat, dan kopiah hitam III baru. Cuaca cerah. Jamaah lain ada Irul Imi, H Imi, Ipung, Sony Ashar, Sariansyah, Bandi Puspa, Rasyidi, Harmuni.


Rabu, 05 Juli 2023

Melihat Capung Sekarang di Angkinang

 Kamis, 6 Juli 2023

Melihat keberadaan capung atau dalam bahasa Banjar ada yang menyebutnya kasisiur  dan adapula siuragung

Katanya kalau masih ada capung berkeliaran di suatu tempat, pertanda habitatnya masih alami atau terjaga, tidak terkontaminasi polusi atau pencemaran lingkungan. 

Ada berbagai jenis capung yang sering saya temui, diantaranya ada capung jarum, capung tentara, dll. Disebut capung tentara karena tubuhnya mirip dengan pakaian tentara. 

Dulu saya dan teman teman di kampung suka sekali menangkap capung. Hasil tangkapan bisa digunakan untuk memancing ikan dan sekedar untuk bermain saja. Kami menggunakan getah nangka dengan pakaian tentara. 

Dulu saya dan teman-teman di kampung suka sekali menangkap capung. Kami menggunakan getah nangka yang disulut di bilah lidi kelapa. 

Dengan menyulut bilah lidi iu saat capung sedang hinggap di rerumputan atau di tempat yang bisa dijangkau. Tidak ingin menyakiti. Cukup disulut pada sayapnya saja. 

Setelah puas capung-capung itu kembali dilepaskan. Mereka bisa bebas hidup di alam. Kini jarang saya lihat capung. Hanya sewaktu-waktu saja.***

Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (28/11/2022)


Sebuah Toko / Kios di Labung Anak

 Kamis, 6 Juli 2023






Menikmati Malam di Labung Anak

 Kamis, 6 Juli 2023





Hiasan Dinding Islami di Rumah Warga Labung Anak

 Kamis, 6 Juli 2023



Mainan Anak

 Kamis, 6 Juli 2023









Banih Bakadut

 Kamis, 6 Juli 2023




Tumpukan Pasir Depan Rumah

 Kamis, 6 Juli 2023




Bersama Sairaji (Pegawai Kantor Perpustakaan HST)

 Kamis, 6 Juli 2023




Ratibul Haddad

 Kamis, 6 Juli 2023 ji






Sabtu, 01 Juli 2023

Diary Sabtu Terus Menyatu

 Sabtu, 1 Juli 2023

SABTU, 1 JULI 2023

>Subuh di Langgar Al Kautsar, Sabtu, Imam Rasyidi  dan Muazin Sariansyah. Shaf depan kanan. Kanan Irul Imi, dan kiri Bandi Puspa. Baju muslim habuk tua, tapih H Amat, dan kopiah hitam III baru. Cuaca cerah. Jamaah lain ada H Imi, Budi Nida, Bandi Puspa, Sony Ashar, Irul Imi,  Sariansyah, Kapsul Madah, dan keluarga Budi RT. 

>Rezeki Sabtu pagi, diberi teman di TU MTsN 3 HSS, Ibu Hj Herlyani Tawia daging qurban dalam kandungan plastik. Langsung dibawa pulang ke rumah untuk dimasaki oleh Ibu saya. Selain saya yang diberi Hj Herli juga Sri Wartinah dan Fauzan Zainury. 

>Isya di Langgar Al Kautsar, malam Ahad, Imam H Mastur. Shaf depan kanan. Kanan Eza Dibah dan kiri Harmuni. Baju muslim hijau, tapih habuk Chamuy, dan kopiah hitam III baru. Cuaca cerah. 

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)