Kamis, 06 Februari 2014

IDENTITAS BANJAR YANG MENGAGUMKAN

JUM'AT, 7 FEBRUARI 2014


Masyarakat Kalimantan Selatan tentu sudah tidak asing dengan Si Palui. Tokoh pinpinbo asal Banjar ini yang selevel dengan Kabayan dari Sunda atau Abu Nawas dari Bagdad.
            Pembaca setia koran ternama di Kalimantan, SKH Banjarmasin Post tentu setiap hari disuguhi dengan kisah bahasa Banjar Si Palui yang menjadi maskot media itu.
            Palui adalah nama yang akrab dengan masyarakat Banjar. Kisah lucunya merupakan penghibur hati yang lara, pengantar tidur anak-anak. Semua kalangan mengenalnya. Dan jadi bahan referensi yang cukup utama. Yang sudah dikenal sejak zaman nini datu. Dan Banjarmasin Post memfasilitasi dengan membuatnya secara serial tiap hari sejak Koran itu hadir dimuka bumi, sekitar tahun 1970-an ke atas. Hingga saat ini tetap eksis menemui pembacanya.
            Dan yang berada dibalik layar Si Palui berganti-ganti. Awal yang membuka dapur yang cukup digemari semua kalangan ini adalah HYA sang pelopor singkatan dari H Yustan Aziddin. Kemudian dilanjutkan oleh Emhati, Emaka, Aan Maulana Bandara dan puluhan nama lainnya. Mereka itulah yang tetap eksis membumikan Si Palui. Dan yang terbaru hadir Ivanda Ramadhani yang merupakan ilustrator Si Palui. Juga ada Fauzan Rusyadi, Akhmad Husaini, dan Aliman Syahrani. Ada juga ilustrator Agus AR.
            Siapa Si Palui itu sebenarnya ? Menurut sejarah ia berasal dari Hulu Sungai. Ada yang menyebut berasal dari Alabio, Hulu Sungai Utara. Ada juga yang menyebut berasal dari Amawang, Hulu Sungai Selatan. Yang pasti berasal dari pahuluan. Hal itu tak jadi masalah.
            Patut diacungi jempol media yang peduli dengan keberadaan budaya Banjar. Serial Si Palui menampilkan tokoh-tokoh yang punya karakter yang khas. Yaitu Palui sendiri, Garbus, Tulamak, Tuhirang, Pambakal Anjam, Acil Irus, Pakacil Duraup, dsb. Tokoh tambahan disesuaikan oleh keinginan penulis sebagai pelengkap isi cerita.
            Sejak tahun 1973, Yustan Aziddin menulis dan mengasuh rubrik Si Palui, suatu rubric tetap yang tampil setiap hari di SKH Banjarmasin Post. Rubrik cerita humor dalam bahasa Banjar dengan tokoh Palui itu terus-menerus berlangsung hingga kini.
            M Syaifullah Baseri kadang menjadi contributor bagi kisah Bahasa Banjar Si Palui di SKH Banjarmasin Post.
            Tema yang diangkat seringkali hanya berkisar tentang kesalahpahaman dalam berkomunikasi, penuh lelucon dan muatan humor segar yang sangat tinggi, bahasanya yang cenderung mendalang saja merupakan beberapa cirri dari pengaruh kelisanan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jembatan MTsN 3 HSS di Desa Angkinang Selatan

 Jumat, 29 November 2024 Jembatan kayu ulin Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), yang ada di RT 3 Desa Angkinang S...