Walau
agak terlambat dari sekolah lain di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
(HSS), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang akhirnya bisa juga
memiliki jaringan internet sendiri. Seperti terlihat pada Jum’at (14/2)
pagi. Jaringan internet dalam bentuk pemancar setinggi sekitar 20
meter yang berada di depan Kelas IX B baru saja selesai dikerjakan.
Jaringan tersebut mulai didirikan pada Sabtu (8/2) dan selesai Rabu (12/2). Sebelumnya timbul kekhawatiran dari pihak sekolah saat menyaksikan proses pemasangannya. Kalau-kalau terjadi sesuatu yang tak diinginkan pada teknisi yang memasanganya. Butuh tenaga ekstra untuk memasang kawat penguat dan tiangnya. Berada diketinggian cukup riskan. Apalagi saat ada angin kencang maupun hujan turun. “Karena sudah terbiasa hal ini bisa diatasi. Alhamdulillah selesai juga,” ujar Rahmat, salah seorang teknisi.
Sementara Gazali, S.Ag, Kepala MTsN Angkinang sangat bersyukur keinginan untuk memiliki jaringan internet sendiri bisa terwujud. “ Biasanya kami menggunakan modem pribadi untuk mengakses apa-apa yang perlu di internet,” ujar Gazali.
Diharapkan Gazali, dengan selesainya dibangun jaringan internet ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kegiatan pembelajaran maupun administrasi sekolah. “ Semoga bisa digunakan untuk hal yang positif dan bermanfaat demi kelangsungan pendidikan di MTsN Angkinang,” kata Gazali.
Salah satunya, menurut Gazali, dengan adanya jaringan internet sendiri intensitas pengiriman berita ke website Kemenag Kalsel makin tinggi. “Sebelumnya untuk mengirim berita ke website Kemenag Kalsel, bagian pengelolanya harus mengeluarkan banyak biaya, waktu dan tenaga karena mengirimnya harus ke warnet dulu. Dengan adanya internet sendiri hal itu bisa diatasi. Sehingga target kami menulis minimal satu berita dalam sehari dapat terwujud,” tutur Gazali.
Pihak guru juga menyambut gembira adanya internet ini. Seperti diutarakan Musthapa Hadi, S.Pd.I. Ia berharap guru-guru dan siswa bisa memanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar. “Namun harus ada filter bagi siswa untuk mengaksesnya. Biar tidak mengarah ke hal yang negatif,” ujar Musthapa. (akhmad husaini)
Jaringan tersebut mulai didirikan pada Sabtu (8/2) dan selesai Rabu (12/2). Sebelumnya timbul kekhawatiran dari pihak sekolah saat menyaksikan proses pemasangannya. Kalau-kalau terjadi sesuatu yang tak diinginkan pada teknisi yang memasanganya. Butuh tenaga ekstra untuk memasang kawat penguat dan tiangnya. Berada diketinggian cukup riskan. Apalagi saat ada angin kencang maupun hujan turun. “Karena sudah terbiasa hal ini bisa diatasi. Alhamdulillah selesai juga,” ujar Rahmat, salah seorang teknisi.
Sementara Gazali, S.Ag, Kepala MTsN Angkinang sangat bersyukur keinginan untuk memiliki jaringan internet sendiri bisa terwujud. “ Biasanya kami menggunakan modem pribadi untuk mengakses apa-apa yang perlu di internet,” ujar Gazali.
Diharapkan Gazali, dengan selesainya dibangun jaringan internet ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kegiatan pembelajaran maupun administrasi sekolah. “ Semoga bisa digunakan untuk hal yang positif dan bermanfaat demi kelangsungan pendidikan di MTsN Angkinang,” kata Gazali.
Salah satunya, menurut Gazali, dengan adanya jaringan internet sendiri intensitas pengiriman berita ke website Kemenag Kalsel makin tinggi. “Sebelumnya untuk mengirim berita ke website Kemenag Kalsel, bagian pengelolanya harus mengeluarkan banyak biaya, waktu dan tenaga karena mengirimnya harus ke warnet dulu. Dengan adanya internet sendiri hal itu bisa diatasi. Sehingga target kami menulis minimal satu berita dalam sehari dapat terwujud,” tutur Gazali.
Pihak guru juga menyambut gembira adanya internet ini. Seperti diutarakan Musthapa Hadi, S.Pd.I. Ia berharap guru-guru dan siswa bisa memanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar. “Namun harus ada filter bagi siswa untuk mengaksesnya. Biar tidak mengarah ke hal yang negatif,” ujar Musthapa. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar