Kamis, 13 Februari 2014

RESOLUSI 2014 : MENULIS BUKU SEBAGAI WARISAN UNTUK ANAK

JUM'AT, 14 FEBRUARI 2014

Sejatinya saya sudah menulis di Kompasiana dari tahun 2012, sebagaimana tercantum dalam tahun kepesertaan saya, namun entah mengapa baru bulan Juli 2013 saya mengaktifkan diri membaca dan menulis di Kompasiana. Inipun berawal dari sebuah kecelakaan tidak sengaja akibat terprovokasi teman untuk menulis biografi kyai di kampong saya yang tidak jadi-jadi. Tidak jadi bukan karena disebabkan sang kyai-nya menghilang, namun keawaman saya tentang menulislah penyebabnya.
    Enam bulan setelah tinggal di rumah besar bernama Kompasiana memunculkan kembali hasrat menulis buku yang dulu pernah tenggelam, dan tentu saja rangsangan-rangsangan teman kompasianer yang telah berhasil membuat buku menyemangati diri untuk makeitreal menjadi sebuah kenyataan dan bukan asal belaka.
    Momen pergantian tahun dari 2013 menuju 2014 menjadi harapan dan semangat besar untuk merealisasikan asa tersebut, tentu saja semangat saja tidak cukup. Ketika I like real arite, I drink real energi drink kratingdaeng menjadi teman akrab sebagai penstimulan di tengah kelelahan menuangkan pikiran dalam sebuah tulisan.
    Menulis bagi saya bukanlah sebuah pekerjaan mudah walau juga tidak akan saya anggap susah, namun sesungguhnya ia juga membutuhkan sebuah energy besar, konsentrasi tinggi dan referensi yang harus dicari sana-sini. Saat melakukan pekerjaan bernama menulis, kelelahan pikiran sama besarnya dengan capai badan sang petani di sawahnya, pekerja tambang di tengah lautan atau pengemudi di tengah perjalanan. Saat petani berhenti sejenak, pekerja tambang menghentikan putaran mata bornya atau pengemudi menghentikan kendaraannya demi menghilangkan lelahnya pekerjaan, penulis pun sama lelahnya dan membutuhkan rehat sejenak untuk menyegarkan kembali ide-ide yang ada di kepalanya. Kratingdaeng sebuah minuman terpercaya dan terbukti mengandung gula asli, mampu menetralisir kelelahan-kelelahan pikiran saya dan mampu merefresh ulang ide-ide yang ada dalam kepala.
    Tetap menulis dan meresolusi diri untuk membuat buku adalah mimpi besar saya di tahun 2014, dan menjadikan mimpi ini menjadi nyata adalah bukan suatu keniscayaan. Optimisme tinggi harus tetap saya tancapkan dalam hati untuk merealisasikan cita ini sebagaimana semangat tinggi yang dijunjung mereka penggemar sejati the real energy drink of kratingdaeng.
    Semangat tinggi sama pentingnya dengan kepiawaian menulis, melatih diri secara konsisten di rumah besar bernama Kompasiana adalah resolusi tetap yang harus terjaga untuk mencapai cita-cita besar menulis buku.
    Menyiapkan mental untuk menembus segala rintangan sudah saya siapkan, memprediksi segala kesulitan yang bakal datang sudah saya asumsikan dan berharap kemudahan dari Allah setiap hari saya panjatkan. Tentu saja menulis terus di Kompasiana tetap saya lakukan sebagai ajang pembelajaran.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...