Esai : Almin Hatta
Sepanjang perjalanan hidup, sekali waktu dapat saja seseorang
menderita. Dewasa ini banyak orang menderita dan putus asa serta kecewa. Apa
sebenarnya kecewa itu ? Kecewa itu tidak puas terhadap kenyataan yang dihadapi,
tidak sesuai dengan keinginan hati. Kecewa bisa datang dari diri sendiri, datang
dari orang lain atau datang dari luar kekuasaan kita. Kecewa itu timbul
misalnya, karena seseorang tidak dapat mencapai cita-citanya, karena ditinggal
oleh seseorang yang amat diperlukan, atau karena tiba-tiba saja seseorang
menjadi cacat.
Bagaimana sikap kita bila kecewa itu
datang ? Orang yang dihinggapi kekecewaan, segala harapan, kemampuan dan
kemauannya akan punah. Sirnalah gairah hidupnya bagai embun pagi disengat sinar
matahari. Orang yang kecewa itu sebenarnya ada dalam bahaya. Kekecewaan yang berlarut-larut
dapat menimbulkan goncangan jiwa, akibat lebih jauh orang yag kecewa itu bisa
berbuat nekad. Ia bisa nekad merusak diri sendiri. Ia bisa menjadi pembunuh,
jika penyebab kekecewaannya orang lain.
Cara mengobati hati orang yang
menderita putus asa atau kecewa itu dengan cara batin. Mengatasi kekecewaan
dimulai dengan mengakui bahwa kekecewaan itu memang ada, kemudian penyebab
kekecewaan itu dianalisa, dijadikan problem biasa yang harus diselesaikan
dengan pikiran kacau dan hati risau.Keputusan yang bijaksana hanya dapat
diambil pada saat seseorang dalam keadaan normal jiwa dan pikirannya.
Kekecewaan yang sedang dihadapi, anggaplah sebagai suatu kesempatan untuk
menguji kekuatan diri.
Dalam setiap kehidupannya yang lebih
berarti, kekecewaan merupakan hal yang wajar. Sesuatu yang dihadapkan pada
tantangan-tantangan akan terus lebih berharga. Hidup yang bernilai, mengandung
banyak rintangan, kekecewaan dan menuntut perjuangan. Rasa tanggung jawablah
yang dapat menegakkan wibawa seseorang dan mampu mengatasi segala macam
kesulitan serta kekecewaan. Mutu kehidupan akan meningkat setelah melewati
beberapa ujian dan cobaan.
Kekecewaan pada hakekatnya adalah
penampilan jiwa seseorang agar menjadi kuat dan bernilai tinggi. Kekecewaan
hanyalah ujian atau evaluasi dalam hidup sebatas ujian itu datang. Bila orang
dapat mengatasinya dengan baik, akan naik tingkatnya dan bila orang tidak dapat
mengatasinya akan terjadi sebaliknya. Sekalipun saingan berat menghadirkan
senyum dalam tangis, orang untuk tetap beriman, karena tiada pasang yang tak
surut, tiada badai yang tak reda.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar