Minggu, 09 Februari 2014

MENGATASI KEKECEWAAN

SENIN, 10 FEBRRUARI 2014
Esai : Almin Hatta


Sepanjang perjalanan hidup, sekali waktu dapat saja seseorang menderita. Dewasa ini banyak orang menderita dan putus asa serta kecewa. Apa sebenarnya kecewa itu ? Kecewa itu tidak puas terhadap kenyataan yang dihadapi, tidak sesuai dengan keinginan hati. Kecewa bisa datang dari diri sendiri, datang dari orang lain atau datang dari luar kekuasaan kita. Kecewa itu timbul misalnya, karena seseorang tidak dapat mencapai cita-citanya, karena ditinggal oleh seseorang yang amat diperlukan, atau karena tiba-tiba saja seseorang menjadi cacat.

            Bagaimana sikap kita bila kecewa itu datang ? Orang yang dihinggapi kekecewaan, segala harapan, kemampuan dan kemauannya akan punah. Sirnalah gairah hidupnya bagai embun pagi disengat sinar matahari. Orang yang kecewa itu sebenarnya ada dalam bahaya. Kekecewaan yang berlarut-larut dapat menimbulkan goncangan jiwa, akibat lebih jauh orang yag kecewa itu bisa berbuat nekad. Ia bisa nekad merusak diri sendiri. Ia bisa menjadi pembunuh, jika penyebab kekecewaannya orang lain.

            Cara mengobati hati orang yang menderita putus asa atau kecewa itu dengan cara batin. Mengatasi kekecewaan dimulai dengan mengakui bahwa kekecewaan itu memang ada, kemudian penyebab kekecewaan itu dianalisa, dijadikan problem biasa yang harus diselesaikan dengan pikiran kacau dan hati risau.Keputusan yang bijaksana hanya dapat diambil pada saat seseorang dalam keadaan normal jiwa dan pikirannya. Kekecewaan yang sedang dihadapi, anggaplah sebagai suatu kesempatan untuk menguji kekuatan diri.

            Dalam setiap kehidupannya yang lebih berarti, kekecewaan merupakan hal yang wajar. Sesuatu yang dihadapkan pada tantangan-tantangan akan terus lebih berharga. Hidup yang bernilai, mengandung banyak rintangan, kekecewaan dan menuntut perjuangan. Rasa tanggung jawablah yang dapat menegakkan wibawa seseorang dan mampu mengatasi segala macam kesulitan serta kekecewaan. Mutu kehidupan akan meningkat setelah melewati beberapa ujian dan cobaan.

            Kekecewaan pada hakekatnya adalah penampilan jiwa seseorang agar menjadi kuat dan bernilai tinggi. Kekecewaan hanyalah ujian atau evaluasi dalam hidup sebatas ujian itu datang. Bila orang dapat mengatasinya dengan baik, akan naik tingkatnya dan bila orang tidak dapat mengatasinya akan terjadi sebaliknya. Sekalipun saingan berat menghadirkan senyum dalam tangis, orang untuk tetap beriman, karena tiada pasang yang tak surut, tiada badai yang tak reda.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Persawahan Belakang Rumah di Desa Angkinang Selatan Rabu Siang

 Kamis, 28 November 2024 Lahan persawahan milik orangtua saya yang mulai dibersihkan untuk nantinya ditanami padi, terletak di belakang ruma...