Saya
punya kakek. Yakni ayah dari pihak ibu saya. Nama dia H Saderi. Meninggal
sekitar tahun 1995 saat saya masih duduk dibangku tsanawiyah.
Di
kampung saya kakek terkenal sebagai penghulu (bahasa Banjar Pangulu) orang yang
bertugas menikahkan orang. Banyak kenangan manis terukir bersama kakek. Kakek
saya pecandu berat rokok. Rokok yang beliau isap merk Kansas warna kemasannya
kuning.
Biasa
saya disuruh beli rokok tersebut. Kakek saya juga mengajarkan hidup sederhana.
Kakek saya dikaruniai 8 orang anak. Beliau menikah dengan Hj Bastiah. Ibu saya anak ke…
Kakek
pernah mengajak saya ke Kamat. Sebuah desa yang berjarak sekitar 4 kilometer
dari tempat tinggal kami, di Angkinang.
Kami
naik sepeda onthel. Saya ikut dibelakang. Saya disuruh kakek duduk di belakang
seperti duduk perempuan. Kakek takut kalau duduk seperti laki-laki kaki saya
terjepit. Melewati jalanan yang belum mulus saat itu. Tapi kami merasa cukup
nyaman menikmati perjalanan kali itu.***
Kandangan,
Okt’ 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar