Ada semacam
kepuasan batin kala tulisan kita dimuat media massa. Selain itu juga tulisan
membuat kita tidak akan lupa akan masa lalu. Dengan menulis pula kita akan
banyak teman. Tambah wawasan. Itulah yang saya alami selama ini.
Sejak kecil saya hobi membaca.
Bacaan apa saja saya lahap habis. Waktu SD sayalah(tidak sombong lo…) yang
paling sering datang ke perpustakaan sekolah.Biasanya saat istirahat. Semua
buku yang menjadi koleksi perpustakaan pernah saya baca. Saking hobi saya
dijuluki kutu buku. Muncul kemudian keinginan untuk mencurahkan isi hati lewat
tulisan.
Saat tsanawiyah bakat menulis kian
menggebu. Bahasa Indonesia menjadi pelajaran favorit saya. Pernah membaca
Majalah Sahabat Pena. Punya keinginan untuk mengirim tulisan ke majalah
terbitan PT Pos Indonesia tersebut.
Saya suka membaca tulisan yang
berbau budaya Banjar dan karya sastra. Saya suka mengoleksi kisah Bahasa Banjar
Si Palui yang ada di SKH Banjarmasin Post. Yang saya kliping di buku tulis.
Tulisan saya pertama (lebih tepatnya
karya) di Koran adalah pada tahun 1996 di SKH Banjarmasin Post. Yakni sebuah
vignet (coretan tangan). Walau tidak dapat duit tapi senangnya minta ampun.
Saat itu saya masih Aliyah kelas I.
Guru-guru dan teman di sekolah pada ribut. Melihat ada karyaku nampang di BPost
edisi Minggu. Apalagi ada memuat nama sekolah, nama teman pada karya itu. Tentu
bangga luar biasa saya kala itu.
Seiring perjalanan waktu. Saya terus
menulis. Saya dilahirkan di Angkinang, 18 November 1979. Karya saya pernah
dipublikasikan di BBC London Siaran Bahasa Indonesia, Radio Australia, RRI
Banjarmasin, Media Masyarakat, Gawi Manuntung, Banjarmasin Post, Radar
Banjarmasin, Media Kalimantan, Mata Banua, Tabloid Gerbang, Majalah Misteri,
Tabloid Bola, dan Tabloid Urbana. Selain dimuat di media cetak bisa ditemukan
di media online : kompasiana.com dan blog : sketsahss212.blogspot.com.
Kegiatan sastra yang pernah diikuti
antara lain Aruh Sastra Kalimantan (ASKS) I di Kandangan (2004). Kongres Cerpen
Indonesia (KCI) V di Banjarmasin (2007). ASKS IV di Amuntai (2007). ASKS V di
Paringin (2008). ASKS VI di Marabahan (2009). ASKS VII di Tanjung (2010). ASKS
VIII di Barabai (2011). ASKS IX di Banjarmasin (2012).
Manfaat menulis memperoleh
keberanian, menyehatkan kulit wajah, membantu memecahkan masalah, membantu
memperoleh dan mengingat informasi, mengatasi trauma, menjernihkan pikiran. Apa
manfaat menulis ? Siapa penulis HSS ? Tujuan menulis ? Jenis tulisan ? Profesi
menulis apa saja yang menghasilkan ? Adakah perhatian pemerintah terhadap
penulis HSS ? Pengalaman penulis. Penulis idola.
Walau bukan sarjana. Saya Cuma
lulusan Aliyah. Kerja sebagai PTT di Tata Usaha MTsN Angkinang. Pernah
bergabung di Tabloid Gerbang tahun 2002.
Saya suka bacaan sastra. Sering ke
perpustakaan umum HSS. Sering jalan-jalan ke tempat wisata di HSS maupun di
Kalsel. Lalu hasil perjalanan tersebut ditulis. Rajin ke kantor pos kirim surat
maupun yang lainnya. Ikut ASKS. Berteman dengan sastrawan Kalsel. Akrab dengan
jurnalis yang bertugas di HSS. Menulis itu menyenangkan.
Aktif ngeblog di
SKETSAHSS212.BLOGSPOT.COM sejak tahun 2008. Hingga kini sudah 500 judul
postingan dengan beragam tema. Menulis di KOMPASIANA.COM sejak 14 Maret 2013.
Lebih 100 judul artikel / tulisan yang dimuat.
Harus bela-belain ke warnet. Dengan
keterbatasan saya tak memiliki computer sendiri yang koneksi langsung ke
internet. Saya tak punya apa-apa di rumah.
Jadi warnet tempat menyalurkan
hobinya. Bila tulisan kelar diketik lalu posting minimal seminggu sekali.
Minimal satu jam saya berada di warnet. Satu jam Rp.4000,-
Jarak tempat tinggal ke warnet cukup
jauh juga. Sekitar 8 kilometer setiap kali jalan. Saya naik motor. Enam belas
kilometer pulang-pergi demi posting tulisan ke blog. Itulah hobi. Apapun
dilakukan.
Biasanya tulisan saya posting dulu
ke blog pribadi : sketsahss212.blogspot.com. Kalau ada yang bagus baru
diposting ke kompasiana.com.
Kalau yang ke kompasiana.com saya
utamakan yang berbau HSS. Maksudnya untuk mempromosikan HSS dan Kalsel di
tingkat nasional. Kan kompasiana.com diakses orang se Nusantara.
Saya berharap ada perhatian Pemkab
HSS terhadap kami para penulis. Selama ini kami merasa kurang diperhatikan.
Padahal punya andil besar dalam memajukan HSS. Tapi tak apalah. Kami berjalan
sendiri. Menikmati karya sendiri. Tapi kaimi ingin penulis HSS terus hadir dan
bermunculan untuk kemajuan HSS tercinta.
Saya berharap tulisan saya bisa menginspirasi,
berkualitas, dan produktif. Tiada hari tanpa menulis. Menulis sampai mati.
Menurut teori yang saya peroleh
ciri-ciri tulisan yang baik adalah : jujur, jangan coba-coba memalsukan gagasan
atau ide anda. Jelas, jangan membingungkan para pembaca. Singkat, jangan
memboroskan waktu para pembaca. Usahakan keanekaragaman, panjang kalimat yang
beraneka ragam, berkarya dengan penuh kegembiraan.
Tulisan yang baik mencerminkan
kebanggaan sang penulis dalam naskah atau manuskrip. Kesudian mempergunakan ejaan
dan tanda baca secara seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan
dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca.
Penulis yang baik menyadari
benar-benar bahwa hal-hal kecil seperti itu dapat member akibat yang kurang baik
terhadap karyanya.
Tulisan yang baik mencerminkan
kemampuan sang penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta
memperbaikinya. Mau dan mampu merevisi naskah pertama merupakan kunci bagi
penulisan yang tepat guna atau penulisan selektif.
Tulisan yang baik mencerminkan
kemampuan sang penulis menggunakan nada yang serasi. Tulisan yang baik
mencerminkan kemampuan sang penulis menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi
suatu keseluruhan yang utuh.
Tulisan yang baik mencerminkan
kemampuan sang penulis. Untuk menulis dengan jelas dan tidak samar-samar,
memanfaatkan struktur kalimat. Sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan
oleh sang penulis. Dengan demikian, para pembaca tidak usah payah-payah
bergumul memahami makna yang tersurat dan tersirat.
Tulisan yang baik mencerminkan
kemampuan sang penulis untuk menulis secara meyakinkan. Menarik minat para
pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian
yang masuk akal dan cermat teliti mengenai hal itu. Dalam hal ini haruslah
dihindari penggunaan kata-kata dan pengulangan frase-frase yang tidak perlu.
Setiap kata haruslah menunjang pengertian yang serasi, sesuai dengan yang
dinginkan oleh sang penulis.
Teori lain yang saya dapatkan selama
menggeluti dunia tulis-menulis. Belajar membaca sudah dikenal sejak usia SD.
Apabila membaca menjadi suatu hobi atau kegemaran tentu akan memberi manfaat
yang besar bagi kelangsungan hidup seseorang. Kebiasaan membaca ini akan
memperkaya wawasan atau pengetahuan seseorang. Dari hasil membaca akan kita
renungkan, kita praktekkan. Dari hasil membaca pula akan muncul ide yang dapat
dikembangkan dan dituangkan menjadi sebuah tulisan. Jika anda banyak membaca,
banyak ide yang bisa dijadikan sebagai modal untuk menulis. Jadi, antara membaca
dan menulis sangat berkaitan erat.
Menulis memang memerlukan
konsentrasi. Menulis bisa dilakukan disembarang tempat asal bisa konsentrasi.
Penuangan ide seorang penulis memerlukan waktu sendiri yang tidak boleh
diganggu. Apabila terjadi gangguan, ide tersebut tidak bisa tertuang dengan
baik, bahkan bisa hilang. Kualitas dan kuantitas bacaan seseorang akan
mempengaruhi proses penuangan ide. Penulisan bisa macet gara-gara di otak tidak
ada rekaman informasi yang berkualitas. Kualitas bacaan mempengaruhi mutu dan
gaya tulisan.
Menulis memang menyenangkan dan
mengasyikkan. Dengan menulis, kita bisa keluar dari kesumpekan dan merasa puas
karena ada sesuatu yang bisa diberikan kepada orang lain. Berbagai jenis
tulisan dapat anda karang. Misalnya puisi, cerpen, novel, drama, berita,
feature, reportase, opini, kolom, esai, resensi, tajuk rencana, surat pembaca,
dan lain-lain.
Jika tulisan anda bisa dibaca orang
lain akan merupakan suatu kepuasan dan kebanggaan tersendiri. Dunia yang
mengasyikkan ini akan terbuka bagi anda tanpa harus melalui seleksi. Modalnya
cukup kemauan, keberanian, telaten, sabar, dan mau berlatih. Tanpa kemauan yang
kuat dan berlatih, kiranya keinginan sebagai penulis hanya mimpi pada siang
bolong. Mempelajari tulis-menulis belum tentu bisa menulis. Akan tetapi, harus
langsung praktek. Disinilah berlaku learning by doing.
Nama : AKHMAD HUSAINI
TTL : Angkinang, 18 November 1979
Alamat :
Jl. A. Yani Km.8 Angkinang Selatan RT.1 No.40 Kec. Angkinang Kab. Hulu Sungai
Selatan Kalsel 71291
Pendidikan : -SDN Angkinang 1
Lulus Tahun 1992
-MTsN Angkinang Lulus Tahun 1995
-MAN 2 Kandangan Lulus Tahun 1998
Pekerjaan : PTT Staf Tata Usaha MTsN Angkinang
Organisasi : -RIAK (Tahun
2000)
-Komunitas
Sastra Indonesia (KSI) Hulu Sungai Selatan (2011)
-Blogger
Kandangan
-Kompasianer
HSS
Hobi :Membaca,
menulis, ngeblog, travelling
Acara Favorit di
Televisi :OVJ,Indonesiaku, Jejak
Petualang
Stasiun Teve
Favorit : Trans 7
Tempat Wisata :Loksado
Semboyan Hidup :Puaslah dengan jatahmu.
Kita tidak bisa nomor satu dalam segala hal
Aktivitas Media :-Staf Redaksi Tabloid
Gerbang (2003)
-Kontributor
Metro Banjar (2003)
-Koresponden
Metro 7 Tanjung (2010)
-Tribun News
(2009)
-Kompasiana (2012)
Kegiatan Seni /
Sastra :-Aruh Sastra
Kalimantan Selatan (ASKS) I di Kandangan tahun 2004
-Kongres Cerpen
Indonesia (KCI) V di Banjarmasin tahun 2007
-ASKS IV di
Amuntai tahun 2007
-ASKS V di
Paringin (2008)
-ASKS VI di
Marabahan (2009)
-ASKS VII di
Tanjung (2010)
-ASKS VIII di
Barabai (2011)
-ASKS IX di Banjarmasin
(2012)
Publikasi
Tulisan :BBC London
Siaran Bahasa Indonesia, Radio Australia, RRI Banjarmasin, Media Masyarakat,
Gawi Manuntung, Banjarmasin Post, Radar Banjarmasin, Media Kalimantan, Mata
Banua, Tabloid Gerbang, Majalah Misteri, Tabloid Bola, Tabloid Urbana, SKM
Metro 7.
Buku :Antologi
bersama penyair Kalimantan Selatan, Do’a Pelangi di Tahun Emas (20090,
Menyampir Bumi Leluhur (2010), Seloka Bisu Batu Benawa (2011), Sungai Kenangan
(2012).
Kandangan,
27-09-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar