Jumat, 18 Oktober 2013

KEJUJURANMU

SABTU, 19 OKTOBER 2013



(Dari Surat Mariatul Qibtiyah, 4 Maret 2006)

Ulun ucapkan sebagai kata permulaan. Kepada Allah ulun tawakal. Untuk mencoba membuat syair cinta. Kepada kakanda yang jauh dimata, tapi dekat dihati.

Ulun ucapkan rasa cinta yang sangat dalam. Rela berkorban demi cinta kaka tersayang. Walaupun kakanda mengatakan yang sejujurnya untuk Bidadari Tawia. Ulun percaya sepenuhnya tapi apakah benar atau tidak hanya Tuhan yang tahu. Pada kakanda ulun berharap jangan permainkan cinta kita.

Apakah sampai ke hati nuraninya. Ataukah hanya dibibir saja. Karena tak ada bukti yang aku terima. Aku kagum pada pribadinya. Setelah aku membaca karya-karyanya dan memberi nasehat kosmetik wanita muslimah. Terima kasih atas nasehatnya. Mudah-mudahan ulun dapat mengambil manfaatnya. Diberi taufik dan Hidayah untuk mengamalkannya.

Yang itu puisikah atau apakah ulun kada tahu. Yang penting ini kata-kata keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Jangan sarik jangan tasinggung. Semakin hari semakin lengket saja.

Sebenarnya  ulun sangat mencintainya. Maukah pian mendengarkan kata-kata cinta ulun. Sebenarnya dari awal pertemuan ulun tak bisa melupakan pian. Ketika ulun lihat wajah pian yang penuh dengan kejujuran. Ulun bertanya-tanya dalam hati, apakah hatinya setampan wajahnya. Yang pasti ulun jatuh cinta wan inya. Entah ulun didustainya apakah tidak. Tuhanlah yang Maha Tahu atas segalanya. Tapi ulun tak ingin kehilangannya. Ulun belajar membuat puisi dan syair tapi tasalah-salah. Maklum karena ulun kada ahlinya Lain kaya pian nang harat menulis.

Sampai disini dahululah surat dari ulun kaena disambung pulang. Salam MQ.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...