Selasa, 29 Oktober 2013

BUAN DA UGUI

RABU, 30 OKTOBER 2013                

        
            Kiriman anak-anak Kelas IX E MTsN Angkinang

 Dahulu kala, konon segala binatang pandai bercakap-cakap seperti manusia. Ketika itulah hidup berjenis-jenis ketam di pantai pulau pertam. Suatu hari, berjalan Ugui mencari makanannya dan secara tidak sengaja lewat dimuka Buan. Keduanya  berbeda bentuk dan rupa. Ugui berbentuk kecil dan kerempeng. Kakinya panjang-panjang. Buan bertubuh kecil gempal kakinya pendek-pendek dan di seluruh tubuhnya ada bintik-bintik. Berjalan sangat lambat.

            Ugui berjalan sangat cepat mengais makanan dengan cepat dan rajin. “ Hei Ugui,” bentak Buan dengan tersinggung dan iri hati dengan si Ugui karena si Ugui dengan mudahnya mendapatkan makanan sedangkan dia belum mendapatkan rejeki sedikitpun.

            Si Buan pun memaki si Ugui dari bangsa mana kamu. Badan kecil kerempeng lagi . Kaki panjang-panjang seperti hantu laut. Jelek. Wk wk wk suara Buan tertawa sangat kencang. “ Karena tidak tahan caci maki, Ugui pun pergi jauh.

            Disaat itu ia bertemu dengan burung kedidi. Burung kedidi pun menyapa Ugui. Hai sobat. Kenapa engkau kelihatan bersedih. Kepalaku pusing sahut Ugui. Bangsa kami tidak akur. Ketam Buan iri dengan bangsa kami karena bangsa kami sangat rajin untuk mencari makan. Jadi itu masalahnya kata burung kedidi. Sebaiknya kamu menghadap raja ketam. Si Ugui pun pergi menghadap raja ketam. Ugui pun menjelaskan tentang permasalahan bangsanya itu.

            Setelah raja ketam mengetahui permasalahannya. Dipanggil ketam Buan. Dihadapan sang raja Buan mengelak sebenarnya Ugui yang salah paduka. Untunglah disaat itu burung kedidi datang dan bersedia menjadi saksi tentang permasalahan itu. Burung kedidi pun menceritakan yang sebenarnya terjadi. Setelah itu raja ketam tahu permasalahannya. Sang raja pun bicara. Hai bangsa Buan aku akan menghukum kalian. Kalian akan hidup di perairan yang dangkal dan dalam. Sedangkan engkau bangsa Ugui kalian akan hidup di laut dan di darat. Sampai turun temurun hingga ke anak cucumu.***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...