Sebagai pendatang baru di alam Kompasiana saya harus banyak menjelajah. Berkunjung
ke tulisan-tulisan para penghuni lama. Mengenalkan diri dengan ikut
nimbrung memberi komentar, atau setidaknya menilai ratingnya. Dan tentu
saja, mengajukan pertemanan. Nah, satu strategi yang saya lakukan ketika
mengajukan pertemanan (biar permohonan pertemanan tidak begitu lama
dicuekin hehe), maka saya sertakan dengan mengirimkan pesan. Alhasil,
hingga saat ini jumlah teman sudah ada beberapa orang, malahan satu-dua
ada juga penghuni atau kompasianer lama yang mengajukan pertemanan ke
saya.
Saya mulai aktif di
Kompasiana April 2013. Di bulan Oktober ini berarti saya sudah
ber-kompasiana selama 6 bulan. Kalau mau diibaratkan bayi, saya sudah
bisa makan bubur meski dengan bubur yang harus diblender super halus
agar saya tidak tersedak. Ya, saya masih harus belajar mengenal etika
Kompasiana dan moral dunia tulis-menulis secara lebih baik.
Setiap hari ketika
berselancar di alam Kompasiana dan berkunjung di pintu-pintu rumah para
penghuni lama, saya sering bertanya-tanya dalam hati, “Terverifikasi itu
maksudnya apa ya?” “Kenapa di rumah-rumah sebagian besar para penghuni
lama itu ada tulisan ‘Terverifikasi’?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut
saya bawa pulang di rumah ‘dashboard’ saya sambil memandangi tulisan
‘verify my account’
Hari Jumat (11/10)
malam saya mulai berkelana mencari informasi tentang si ‘terverifikasi’
itu. Menengok rubrik ‘about Kompasiana’ lalu ke rubrik ‘terms and
conditions’. Nah, inilah kesalahan saya karena dahulu saya (mungkin)
terburu-buru sehingga lupa melengkapi data-data yang diperlukan.
Di dalam rubrik ‘terms and conditions’ tercantum saya menjadi member
dan kewajiban melampirkan identitas yang lengkap sehingga mendapatkan
status ‘verified member’.
Saya balik ke rumah
‘dashboard’ saya lagi. Meng-klik tulisan ‘verify my account’ lalu mulai
mengisi beberapa pertanyaan seperti alamat rumah, kota
tempat tinggal, pekerjaan, nomor telepon, hingga permintaan untuk
melampirkan hasil scan kartu identitas diri (SIM/KTP/Pasport).
Permintaan terakhir
ini, tentang scan kartu identitas, yang sedikit membuat saya harus
berpikir lebih tenang. Terus terus saya tidak memiliki scanner di rumah.
Kalau harus ke tempat jasa scan
bayarnya pasti mahal (mahal karena menggunakan dollar Australia hehe).
Untunglah saya punya kamera digital, saya lalu memfoto KTP saya. Karena
persyaratan foto yang di-upload tidak melebihi 500kb, saya meminta tolong sama pak ‘microsoft office picture manager’ supaya mengkompres ukuran foto kartu identitas saya.
So, semua pertanyaan
sudah terjawab. Foto kartu identitas KTP-ku pun saya ter-upload. Tinggal
klik tulisan di bawah form, ‘verify my account’. Setelah meng-klik, kok
tidak ada perubahan. Di dashboard saya masih tertulis ‘verify my
account’ tadi. Saya coba utak-atik, apa mungkin karena foto kartu
identitas masih belum sesuai, atau ada pertanyaan yang belum terisi
sesuai permintaan pak admin?
Kemudian saya mencari
tahu melalui tulisan dan pengalaman para penghuni lama tentang cara
mendapatkan status ‘verified member’. Nah, ternyata saya kembali membuat
kesalahan yakni saya kurang sabar. Dari
tulisan-tulisan para member yang sudah mendapatkan ‘terverifikasi’,
umpan-balik dari data diri yang kita kirimkan tidak otomatis diresponse
oleh admin. Malahan ada member yang berkisah harus menunggu beberapa
bulan untuk ‘terverifikasi’. Katanya, pak admin-nya mungkin sibuk
mengurusi pengajuan verifikasi dari ribuan member lainnya.
Saya tertarik satu
tulisan yang menyarankan agar setelah mengisi dan meng-klik ‘verify my
account’ selain harus sabar menunggu, juga perlu usaha lainnya yakni mengirim pesan ke admin.
Siapa tahu admin tidak sempat mengunjungi dan melihat permintaan kita,
maka kita-lah yang menyampaikan pesan itu. Ini persis strategi yang saya
gunakan ketika mengajukan permohonan pertemanan, biar tidak harus
menunggu lama dan merasa ‘dicuekin’ maka saya sertakan pesan.
Pesan pun saya kirim
ke admin dan memang tidak harus menunggu berminggu atau berbulan, tepat
tiga harus setelah saya berkirim pesan, tiba pesan balasan dari pak dan
ibu admin tertulis : “Akun Anda sudah diverifikasi Terimakasih.”
Dari pengalaman di
atas, beberapa poin yang perlu diingat ketika mengajukan status
‘terverifikasi’: pertama, kelengkapan data diri; kedua, perintah scan
kartu identitas tidak harus di-scan tetapi bisa difoto asal tidak lebih
500kb; ketiga, sabar menunggu; dan keempat, jangan lupa kirim pesan ke
admin. So, buat yang belum ‘terverifikasi’ dan mau mencoba disilakan mencoba dengan cara saya di atas. Horeeeee…terverifikasi….
Keren juga mas pengalamannya, alhamdulillah saya juga termasuk terverifikasi datanya, saling berbagi yuk, makasih?
BalasHapus