Anak-anak sedang berangkat sekolah. (Foto:Ananda Perdana Anwar)
Membantu anak agar berhasil di sekolah merupakan tugas yang mudah apabila anak benar-benar mau belajar. Kenyataannya, apabila anak mempunyai hasrat belajar yang kuat, dan berkeyakinan kuat bahwa bersekolah itu penting, maka keberhasilan anak terjamin. Tetapi sikap seperti itu jarang sekali timbul secara alami. Sikap itu harus dipupuk, bukan merupakan warisan dan pengembangan sikap positif terhadap sekolah dalam diri anak merupakan tugas orangtua.
Kita ketahui bahwa tidaklah mudah
membuat anak menyukai belajar. Ada anak yang suka belajar, adapula yang tidak
suka melakukannya. Apabila anak tidak suka belajar, tetapi mempunyai motivasi
kuat untuk berhasil, maka orangtua dapat membantunya karena anak masih punya
kesempatan yang besar. Karena bersekolah adalah proses untuk memenuhi
persyaratan formal sehingga memungkinkan seorang anak berhasil dalam
menjalaninya. Jadi tujuan orangtua adalah menanamkan sikap positif dalam diri
anak dan memotivasinya agar berprestasi baik di sekolah.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan
orangtua dalam mempersiapkan anak memasuki sekolah. Dalam hal ini yang
terpenting adalah mengembangkan sikap anak sedemikian rupa hingga anak senang
masuk sekolah. Berikut ini ada beberapa saran yang perlu dipahami para orangtua
:
Pertama, membicarakan sekolah dengan
anak secara positif. Hal ini dapat dilakukan ketika sedang berkumpul dengan
anak atau ketika menonton TV yang menayangkan anak-anak pergi ke sekolah.
Tentunya orangtua telah meneliti dan mengetahui kualitas dari sekolah yang akan
dimasuki anaknya. Hal ini penting karena, kulaitas sekolah sangat berkaitan
langsung dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anak. Bila kualitas
sekolah dari segi prasarananya kurang
mendukung keberhasilan proses belajar, maka pengembangan kemampuan anak akan
tidak maksimal demikian pula dengan tenaga pendidiknya.
Kedua, menjelang masa memasuki
sekolah, mulailah kegiatan sehari-hari di rumah yang akan mendukung bersekolah.
Semua kegiatan ini bisa meliputi aturan yang lebih ketat mengenai waktu tidur,
saat tenang untuk membaca, waktu bermain nantinya dapat dijadikan saat
mengerjakan pekerjaan rumah.
Ketiga, memperkenalkan anak dengan
perpustkaan. Orangtua dapat menjelaskan pentingnya perpustakaan dalam mendukung
keberhasilan belajar.
Ketiga, orangtua harus menjelaskan
kelebihan dan kekurangan dari sekolah yang akan dimasuki anaknya. Dalam hal ini
bila anak menyukai sekolah yang telah dipilihkan orangtua, tentunya sesudah
mendengar keinginan anak, agar anak mengetahui informasi tentang sekolah itu.
Keempat, menciptakan komunikasi yang
baik dengan anak. Komunikasi adalah salah satu langkah yang penting untuk
mengembangkan keterampilan berpikir dengan baik. Komunikasi yang berlangsung
sehari-hari dirumah dapat membantu mengajar anak cara berpikir.
Anak yang biasa diajak bercakap dan
didengar sesuai dengan kecerdasannya sewaktu kecil cenderung dapat berpikir
lebih baik ketika ia sudah besar. Gunakanlah waktu untuk menerangkan dan
mendengarkan apa yang dikatakannya. Yang paling penting adalah jangan memandang
rendah kemampuan anak dalam memahami apa yang orangtua ucapkan. Tujuannya
adalah mendorong dan mengharuskan anak mengutarakan apa yang dipikirkannya,
sehingga dapat membantunya belajar menjadi pemikir yang lebih handal.
Kelima, jangan memandang rendah
kemampuan anak. Banyak orangtua yang tidak mempercayai bahwa bayi memahami
sepenuhnya apa yang dikatakan pada mereka. Sebenarnya, kemampuan anak memahami
berkembang lebih cepat daripada kemampuannya mengungkapkan apa yang
dipikirkannya secara verbal.
Keenam, membantu memecahkan masalah.
Salah satu hal terpenting yang dapat orangtua lakukan ialah mendorong anak
memecahkan sendiri masalahnya. Kemampuan berpikir didahului oleh mempelajari
keterampilan memecahkan masalah secara efektif. Tugas orangtua adalah
menuntunnya dengan mengajaknya berkomunikasi ; menganalisis apa yang sedang
dilakukannya, membantunya menilai sumber daya yang dimilikinya dan membantunya
menilai sendiri hasilnya. Meminta anak mengerjakan pekerjaan sehari-hari di
rumah dan mematuhi aturan yang bermanfaat untuk membantunya berpikir, karena
dia harus mampu memecahkan masalah. Dengan demikian orangtua membantu anak
belajar bertanggung jawab. Itulah sebabnya mengapa diantara rasa bertanggung
jawab anak dan keberahasilan di sekolah terdapat korelasi yang erat.
Ketujuh, agar berhasil di sekolah
diperlukan berbagai keterampilan yang dapat dipelajari dan dimantapkan di
rumah, yaitu :
1.Mendengarkan
adalah keterampilan yang dapat orangtua ajarkan kepada anak dengan menyuruhnya
memperhatikan apa yang harus orangtua katakan, dan dengan memperhatikan apa
yang harus dikatakannya.
2.
Ulet adalah keterampilan yang akan dipelajari anak bilamana orangtua
mewajibkannya menyelesaikan apa yang telah dimulainya dan tetap mengerjakannya
meskipun sulit.
3.Memperhatikan
hingga ke hal-hal kecil dipelajari ketika orangtua menjelaskan patokan,
mengajar anak mengerjakan segala sesuatu dengan benar dan memantau
pelaksanaannya secara teratur.
4.Kemampuan
bergaul merupakan keterampilan bergaul dengan sesama. Anak mempelajari
keterampilan ini dari pergaulan yang kaya dan memuaskan dengan orang-orang dari
berbagai usia dan dalam berbagai situasi. Beri anak kesempatan bergaul sesering
mungkin.
5.Mempercayai
adalah keterampilan yang dipelajari anak dengan berada didekat orang-orang yang
dapat dipercaya mereka sering berjanji dan menepatinya, mereka tidak menjejali
anak dengan informasi yang salah atau membohongi anak. Apabila anak tidak
belajar mengetahui kapan ia dapat mempercayai orang dewasa dan kapan tidak,
maka ia akan sulit mempercayai guru dan menerima apa yang dikatakannya.
6.Keluwesan
merupakan sifat yang dimiliki anak setelah memiliki pengalaman yang luas dan
beraneka ragam dalam hidup. Orangtua tidak perlu kaya atau berpendidikan untuk
mendukung, mendorong dan member anak beraneka pengalaman yang layak dimasa
anak-anak.
7.Disiplin
diri adalah keterampilan untuk mampu berpikir sebelum bertindak, untuk
mengendalikan bertindak, untuk mengendalikan emosi dan tindakan agar berhasil
dalam menyelesaikan tugas. Anak dapat belajar disiplin diri dengan hidup
bersama orangtua yang memiliki disiplin diri dengan menekankan perilaku baik
dan berbagi tugas dalam rumah.
Semua keterampilan ini tidak hanya
merupakan dasar dari proses menyiapkan anak masuk sekolah, melainkan juga
penting bagi perkembangan anak secara sehat. Namun hal yang paling penting
adalah anak tidak akan mempelajari semua keterampilan ini kecuali orangtua
memberinya teladan.***
ijin save foto ny bang
BalasHapus