Rabu, 25 November 2020
PUISI UWIKS TUTUPANG :
CATATAN KERONTANG PENGELANA
saat kekeringan menyapa
saat kepulan asap dan debu sukar dibedakan
saat itu sang gadis bertanya pada sang pengelana
sampai kapan jejakmu merayap di sepanjang lamunan
sang pengelana menjawab dalam senja kelu di angin yang
enggan berhembus
sang gadis kembali bertanya, apakah rinduku tak bisa
menahan langkahmu
atau baraku setidaknya tak menjadi asap yang merana
sang pengelana tetap melangkah tanpa menoleh
sang gadis memendam teriakan
melelehkan air mata do’a atau kepasrahan bahwa cerita
kekeringan dan kepercayaan semakin nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar