Rabu, 25 November 2020
PUISI M ACHYADI RAHMAT :
OMBAKNYA
Tatkala desiran halus angin menembus pori-pori
Dari situ terbawa gubahan ombak disertai rindu yang rapi
Ombaknya menghantam benteng pertahananku seakan-akan
aku ini jati
Satu-persatu datang dengan tempo kecil besar lalu diam sunyi
Ruang yang telah kuciptakan seketika lenyap
Nama yang telah kutuliskan di bentangan pasir senja seketika kirap
Hilang bersama dirimu, sang gelombang yang menyelinap pergi
dengan senyap
Rapi alurmu, bentak sang “aku”
Sang jingga yang awalnya kemerah-merahan tahu-tahu sudah
berubah menjadi malam kelabu
Waktu yang tepat untuk pulang, menyimpan kembali rasa rapat-rapat
Sebelum ombak kembali menerjang ;
Hatiku akan ragu
Rasanya akan pilu
Sejatinya adalah aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar