Selasa, 24 November 2020
PUISI INDAH :
APEL DAN SUNGAI
Desir angin menyapa
Membawa sejuta khayal yang fana
Aku tergugah di sini, di tempat yang tidak rata
Perumahan di pegunungan asri nan nyata
Berdinding tembok, rendah dan tinggi
Jalan raya yang penuh sesak, terbelah rel kereta api yang bising
Berada di kota asing namun tidak terasa asing
Sebuah kota yang lebih akrab disebut kota apel
Kota yang penuh dengan tempat wisata
Duhai kota apel
Ingin rasanya aku lebih lama lagi berteduh di kotamu
Namun waktu menjerat dan menghempas
Kembali ke lorong waktu yang sudah dirampas
Kotaku memang tidak semeriah kota apel
Namun kota seribu sungai, tetap menawan dengan senyum alami
Hingga sejauh apapun kaki meniti
Kota seribu sungai tetaplah di hati
Malang, 6 Oktober 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar