Terlunta lunta dalam lelucon sunyi
pagi pagi bangun karena ada masalah
simpang kelana dulu yang lara
hujan di pagi Jumat
Barito Putera peringkat pauncitan
meneriap cahaya bercumbu kemestian
hujan di malam Selasa
Meninggalkan zona nyaman
kalau memang itu yang kau mau
menabunglah selagi kau masih muda
semilir angin malam berhembus
hal hal menarik diterima selama perjalanan
Akan dituliskan secara tuntas
ingin bajalanan ke Tamiyang Layang
berangkat usai shalat Subuh dengan Rizal
sepertinya ada yang menghambat jalan
kepenulisanku
hanya sebatas impian saja
Berulang ulang itu saja yang ia katakan
membuktikan semangat menulisku
terus membawa kepada suasana baru
aku ingin semua pejabat HSS berpuisi
menatap Aceh dengan sepenuh tambatan
Membawa resah waktu yang lusuh
tega nian kau seperti itu
saya lupa HSS pernah tuan rumah STQ Kalsel
wani banar lawan nang tuha
Aku dan rasa sepi yang terus menghinggap
berubah ke arah yang lebih baik lagi
mencoba rasa di alur elegi
ketika malam tak saling bersabda
banjir parah di hari Selasa
melaksanakan bersih bersih pasca banjir
Aku ingin bebas merdeka disini
meredup cahaya berkelindan purnama
yang unik unik di Redaksiana Trans 7
cinta dua pilihan yang ada
Jelang senja meretas janji
menawar sulaman saling berarti
aku orangnya pendendam
Tim Futsal MTsN Angkinang menang lagi
semoga akan terus berlanjut
Aku memang tak bisa seperti mereka
waktu berhenti di Tabalong
istirahat sejenak mengatur napas
sulit dijangkau oleh semua orang
yang muda yang berkarya
Tujuan mengenal riang gembira
semoga acara kembali
posting tulisan ke Kompasiana
karena aku sudah kadong mencintainya
dulu minimal tiga tulisan satu hari
Kandangan,
26 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar