Ini sekedar mengingat kenangan tujuh
tahun silam. Tepatnya awal tahun 2009, selama tiga hari semenjak Rabu hingga
Jum’at ke Kotabaru bersama rombongan guru dan karyawan Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) Angkinang. Kesana naik bus milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu
Sungai Selatan (HSS) yang sudah disewa.
Saat itu Kepalanya Bapak Syakhrul, AB
(alm) dan Kepala Tata Usaha Samideri. Kami berangkat sekitar pukul 10.00 WITA
dari Angkinang. Dengan cuaca hujan. Kami lewat jalan Loksado. Perjalanan panjang
yang cukup melelahkan, 100 kilometer lebih harus ditempuh.
Kami sempat singgah di beberapa tempat
seperi Batung dan Batulicin. Kami lewat jalan khusus tambang batubara. Kami
lewat ferry penyeberangan dari Batulicin ke Kotabaru. Kami tiba di Kotabaru
setelah shalat Isya.
Kamis pagi rombongan melakukan rekreasi
pertama ke Pantai Sarang Tiung / Gedambaan. Yang berjarak sekitar 20 kilometer
dari tempat kami menginap.
Pemandangan cukup bagus. Kata seorang
warga setempat, sebelum kami tiba beberapa hari sebelumnya di pantai itu
digelar upacara adat Macceretasi. Setelah dari Pantai Gedambaan kami ke Mall
Limbur Raya dan Pasar Kemakmuran Kotabaru.
Disini kami beli aneka oleh-oleh khas
Kotabaru. Saya sempat dibuat kalang kabut setelah oleh-oleh yang saya beli
dalam bungkusan plastik jatuh ke kolong pasar. Jaraknya sekitar puluhan meter.
Walau agak malu saya harus turun kesana mengambilnya.
Setelah dari Mall Limbur Raya dan Pasar
Kemakmuran Kotabaru kami pulang penginapan, yang berjarak sekitar 6 kilometer.
Malam Jum’at ke Siring Laut Kotabaru.
Lokasinya berdekatan dengan kantor pemerintahan Kotabaru. Walau sedang malam
Jum’at tapi keramaian cukup meriah disana.
Ada komedi putar dan yang lainnya. Sempat
beristirahat di bawah patung ikan todak Kotabaru. Tengah malam kami pulang ke
penginapan.
Jumat pagi kami pulang. Di sebuah masjid
di kawasan tambang batubara, Tanah Bumbu kami singgah menunaikan shalat Jum’at.
Sampai di Angkinang menjelang shalat Maghrib. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar