Minggu, 25 Desember 2016

Redup Waktu Menghela Nafas Ambisi

Senin, 26 Desember 2016


Tegas waktu di Bendung Batang Alai
dari Birayang ke Batu Tangga
fenomena om telolet om di dunia maya
mengunci mati sel teroris

Kecamuk rindu di malam keramat
hujan lebat di malam Jumat
kau kira apa semua ini
agar kau tak menjadi sombong

Nikmat hidup jadi orang biasa
raih rejeki dari menulis
tunggalakan tiap bulan ditabung
baju batik ayah yang harus dibelikan
ingin tapih dan baju muslim baru
listrik segeralah menyala malam ini
ingin nikmati Ini Talkshow dan Opera Van Java

Redup waktu menghela nafas ambisi
terus menabung rutin di BPR setiap minggu
terus berbuat kebaikan sepanjang hari
jangan terlena dengan keadaan ini
rindu safari Jumat ke masjid masjid
ingin ajak Zaey Ahmad jalan jalan

Berpetualang menyisi isi hati
ingin ke Kotabaru dengan Rizal
curahan hati seorang anak Banua
rentan jalan rusak siapa bersalah
kadong menikam Conch sebagai marga masalah
truk tonase raksasa seliweran setiap hati

Kalau merusak Banua bulik haja ke China
buah simalakama bagi pemerintah daerah
sahabat perangai wajah purnama
memintas harapan di ujung sempana
banjir bandang di Bima NTB

Menikmati sunyi dalam keadaan yang pasti
semua berawal dari tanah
dari rona jelita bungas nang langkar
kau sangka apa ini sekarang
aku ingin terus menulis sepanjang hari

Dari penjelmaan waktu berkelindan banyak senyuman
memaknai cahaya rindu mendera sempurna
beradu pandang merinai hari
jauh dari kolaborasi sunyi ketentuan nyata
rasa cair bersua pendam kentara

Kandangan, 23 Desember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...