Kamis (25/07/2019) malam saya kembali
hadir ke tempat Abahnya Nisa, untuk shalat Hajat Ifah dan Lutfi yang naik haji.
Imam H Mastur. Menu yang disajikan untuk tamu undangan berupa gado-gado jumbo bahintalu.
Sebelumnya disela-sela menjelang shalat
Isya, Nisa menyodorkan handphone video call dengan Hj Sarjiah
(Hj Iji) di Mekkah. Dimana disana ada Ifah, Lutfi, Irat, dan suami. Acil Iji
bertanya tentang kabar. Namun karena takut pulsa orang terkuras, apalagi jauh
ke Mekkah saya tak ingin panjang lebar, handphone
saya serahkan kembali.
Aci Iji selalu menjadi tujuan bagi jamaah
umrah maupun haji yang berasal dari Angkinang. Sudah lebih 30 tahun Acil Iji bermukim
di Tanah Suci dan sudah jadi warga negara di sana. Dikaruniai beberapa orang
anak, antara lain Imad dan Ahmad.
Ibu saya, saat umrah bulan Oktober 2018
lalu, juga sempat bertemu dengan Acil
Iji. Semoga suatu saat nanti saya juga bisa bertemu langsung dengan Acil Iji. Insya
Allah do’a dan usaha selalu beriring untuk bisa menggapainya. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar