Rabu, 30 Oktober 2019

Diary : Penggemar Burung, Mengebirikan Diri, dan Durian Rabung

Kamis, 31 Oktober 2019

[SENIN, 30-05-2011]

>Amin H Atur adalah penggemar burung berkicau asal kampung saya. Setiap hari ia dengan tekun dan telaten menjaga burung peliharaan yang diletakkan pada dua sangkar di depan rumah.

>Tak pernah ingin kudengarkan kata-kata ini keluar dari mulutnya tahi lambuan, buringisan.

>Petualangan adrenalin Julia Perez ke pedalaman Kalimantan Barat, tepatnya ke Kabupaten Landak. Mandi tengah malam.

>Kenapa mesti kau abaikan suruhan orangtuamu.

>Mengebirikan diri.

>Mereka membicarakan tentang kejelekanku. Kenapa mesti. Sebuah perjuangan hidup.

>Saatnya berumah tangga.

>Jiwa anak laki-laki lebih penuh semangat. Sementara perempuan senang menanam dan badadangar.

>Tidak apa-apa kita begini. Inilah rumah kami. Rumah tanpa kamar mandi dan WC. Supan bila urang datang bailang.

>Malam di Durian Rabung. Peserta Napak Tilas menginap di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Durian Rabung. Usai mandi saya ke warung depan. Memesan teh es. Ternyata yang jaga berkeluarga dengan Ibu Nurhamidah. Namanya Siti. Pernah ke Palembang ikut Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)