Saya orangnya mudah emosi, tak bisa melihat
hal-hal yang berbau kekerasan. Langsung menunjuk kepala orang. Seperti pada
Selasa (06/08/2019) sekitar pukul 10.00 WITA. Bapak Kepala Madrasah (Kamad) H
Muliadi memberitahukan ada anak murid madrasah kami yang menyerang ke Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Angkinang
di Bamban.
Mereka katanya membawa sajam. Saya ikut
meluncur ke Bamban bersama Bapak Fahmi, Bapak Fikli dan dan Nisa. Ternyata di ruang
Bimbingan Konseling (BK) SMPN 2 Angkinang sudah ada mereka. Ada Rama, asal
Tawia beserta teman-temannya sekitar 10 orang. Saya tak tahu apa masalahnya.
Saya langsung pegang kepala Rama, siswa yang
satu ini luar biasa macalnya. Ia paling
banyak pandir diantara teman-temannya.
Untunglah setelah itu saya diam saja, lantas beranjak pulang. Karena kami digantikan
dengan guru BK yang datang belakangan mengurusnya, yakni Zainudin dan Nita. Saya
berharap hal itu tak terulang lagi. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar