Jumat, 18 Oktober 2019

Diary : Kerja di Tambang, Shalat Dzuhur, dan Jalan Timbuk Ril

Sabtu, 19 Oktober 2019

[SELASA, 09-04-2019]

>Kata Mardikani, Dayat anaknya tinggal di Amparaya, tempat isterinya. Sekarang bekerja di tambang, sudah beberapa bulan. Dulu Dayat saya ketahui bekerja di perusahaan seluler, sering bawa mobil yang ada tulisan nama tempat bekerja itu.

>Merasa berada di atas angin, saat berjalan menyusuri setiap sudut di Pasar Pantai Hambawang. Ada banyak yang dijual pedagang, mulai ikan segar, ikan kering, sayuran, pisang, jagung, dll.

>Imam shalat Dzuhur Selasa siang H Mastur, Muazin Rasyidi. Ma’mum saya, Yus’an, Amud, Rizal, Harmuni, Iful Dayah, H Imi, dll.

>Di Pasar Pantai Hambawang terlihat satu lapak yang dijaga seorang perempuan, tempat penukaran uang lusuh atau rusak. Saya cukup memandang saja, tak singgah. Mungkin pedagang itu bekerjasama dengan bank dalam usahanya. Dalam pikiran saya uang lusuh Rp 100 ribu, dihargai dengan Rp 80 ribu, atau Rp 90 ribu. Rp 10 ribu adalah keuntungan yang didapat pedagang itu. Sah-sah saja sepanjang tak ada yang dirugikan. Senang sama senang.

>Pagi Selasa lewat Jal Timbuk Ril. Tampak kakanakan MTsN 3 HSS yang perempuan naik motor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)