Rabu, 19 Maret 2014

Loksado Aku Makin Rindu

Kamis, 20 Maret 2014

Sampai di Loksado pasar, harus menelusuri jalan setapak nan terjal 7 kilometer lebih menuju Haratai I. Sampai di Haratai I kami titipkan sepeda motor d sebuah rumah warga di dusun yang mayoritas dihuni suku Dayak tersebut.
Dari Haratai I ke Haratai II tepatnya di Dusun Kadayang, kami harus rela menempuh perjalanan 6 kilometer berjalan kaki selama 1 jam. Soalnya sepeda motor tidak akan mampu menempuh jalan terjal berbukit dan berlumpur pada saat musim hujan kecuali sepeda motor dengan ban rimba.
Perjalanan cukup melelahkan. Sesekali aku dan Didin berhenti di tengah jalan. Memang bisa saja ditempuh menggunakan sepeda motor untuk menuju Kadayang, namun dengan catatan dalam perjalanan harus bersama seorang teman yang akan membantu bila motor terjebak lumpur atau tak bisa menaiki jalan bukit yang terjal.
Bagi kami hal itu biasa saja. Karena sudah sering jalan kaki sepanjang puluhan kilometer. Dan tak jadi masalah. Jalan menuju Kadayang masih setapak. Namun warga selalu gotong royong memperbaikinya bila ada jalan berlumpur dan berlobang besar.
Yang unik di SDN Haratai III atau sekolah lain yang ada di pedalaman Loksado pada saat musim bekerja di lading atau kebun, para murid SD akan absen selama beberapa hari. Karena mereka harus membantu orangtua masing-masing bekerja diladangnya. Hal itu sudah kebiasaan rutin tiap tahun. Jangan biarkan Loksado dalam ketertinggalan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...