Rabu, 26 Maret 2014

Catatan Lawas

Kamis, 27 Maret 2014



Selasa, 9 Oktober 2007
*Ah Febri kenapa aku terkenang wajahmu ?
*Maksiat lagi kulakukan.
*Histeria mala mini mengusik lamunanku.
*Antara keangkuhan dan keegoisanku.
*Kada kawa diulah pemimpin.
*Dendam dan kebencian membalut.
*Yus’an lalu ampah ke hulu.
*Keheningan malam.
*Aku yang terbias sepi.
*Ku kontak Umie, mengusir sepiku.
*Buat proposal. Minta kamera digital dan kaos kepada Cabup HSS 2008-2013.

Jum’at, 12 Oktober 2007
*Malam lebaran ke Kandangan liat pesta kembang api dan baarak. Lawan Yadi dan anak Yayan. Mangkal di depan took Umanya Ahyar. Terjebak kemacetan. Pulang jalan gang belakang Pandai.
*Tahu isteri Humai.

Sabtu, 13 Oktober 2007
*Lebaran Idul Fitri 1428 H. Aniez, Aya, Ida, dan Nabilah bertandang kea nu Ima nang patah batis mantuk kecelakaan di Rantau.

Ahad, 14 Oktober 2007
*Bauntungnya Sai ikam baulih bini bungas wan anak orang baduit, salehah pulang.
*Kemana hari raya bajalanan.
*Beruntunglah orang-orang yang diberi keberuntungan.
*Dengarlah isi hatimu : aku sayang padamu !
*Lalu lalang kendaraan. Pukul 09.50 = 51 buah. 09.52 = 17 buah. 09.54 = 49 buah. 09.56 = 85 buah. 09.57 = 54 buah. 10.00 = 371 buah.
*Aqiqah anak Rama dan Kiah malam Senin dikejutkan oleh kasus kecelakaan kecil di depan toko Ahyar. Jam Jami mau menyuntul. Reza acungkan pistol.
*Ada peluang Safi’i berkoalisi dengan Arifin MT dalam pilkada HSS 2008. Kans menang cukup besar dua kecamatan Daha dan Angkinang.

Senin, 15 Oktober 2007
*Jenuh dan bosan aku berada disini.
*Malam Selasa Walid ke rumah mengantar buku-buku yang dipinjam.
*Unair Surabaya terpilih menjadi pusat penelitian internasional flu burung.
*Sasam Amah ke rumah melihat tape Madan.
*Akibat kemalasan ataukah ketidak beruntungan.
*Duh indahnya kebahagiaan yang diberikan kepada orang-orang yang beruntung oleh Tuhan.
*Sepasang suami isteri yang hidup tenang dan tenteram bahagia.

Selasa, 16 Oktober 2007
*Cuping telinga menempel. Cuping telinga terpisah.
*Telunjuk kaki panjang. Telunjuk kaki pendek.
*Lidah dapat menggulung. Lidah tidak dapat menggulung.
*Rambut ikal. Rambut lurus.

5 Februari 2005
*Terdengar alunan musik panting. Malam Minggu yang indah. Hiburan dalam rangka perkawinan Dodi. Grup Japin Dandaman Angkinang Raya sedang belajar. Diantara para personel adalah Udin Asa (keyboard), Johan, dkk. Diantara para penari satu berwajah lumayan. “Dia masih duduk dibangku kelas I SMP,” beritahu Ufik kepadaku.
Dengan memakai kaos warna hitam yang di belakang bertuliskan Angkinang TV dan celana panjang warna abu-abu. Aku datang ke lokasi pertunjukan yang berada disamping rumah Miji dan Liana tau di tengah-tengah kedua rumah tersebut.
            Yang menyanyi K Babay dan Ongky. Aku mencari tempat yang tepat agar dapat menikmati hiburan kali ini. Karena dipelataran rumah Ami kosong, aku duduk. Di depan ada adingnya Zaelani yang cukup menarik perhatianku. Kadangkala aku menggodanya.
            Karena disampingku bibinian haja aku melangkah pergi ke tempat lain. Sesekali penonton bersorak bila pasangan penari melakukan tingkah yang unik dan lucu. Pasangan penari itu biasanya membayar untuk mengiringi lagu.
            Yang kerapkali tampil adalah Udin Ambin, Amuy, Didin, dll. Aku masuk ke arena hiburan. Alunan musik kian mendayu. Penonton makin padat. Kubuka handycam lalu menyorot para pemain music panting / japin. Juga ke penonton. Tentu saja bila kepada wanita cantik sorot handycam lebih lama.
*Mandiri finance (kawasan) sarana automandiri.

2005
*Mencari makan. Malam tadi aku seperti biasa usai Berita Nasional di TVRI menyaksikan film documenter flora dan fauna. Tadi malam soal kehidupan binatang simpanse di Tanzania. Film produksi National Geographic Television itu sangat menggugahku. Terus terang aku memang suka tayangan tentang lingkungan apalagi soal fauna. Aku benci sinetron Indonesia yang hanya pamer aurat dan kekayaan saja. Sudah membosankan. Ada seekor simpanse yang mencari makan dengan cara memotong daun setelah itu dimasukkan ke dalam lobang anai-anai. Sehingga bertenggerlah anai-anai. Lantas diangkat dan dimakan satu-persatu. Seperti itulah tiap kali yang dilakukan oleh simpanse. Ternyata untuk memperoleh kesuksesan harus melewati usaha. Jangan hanya berdiam diri saja. Mana ada rejeki datang sendiri tanpa ada usaha. Tak ada bintang jatuh. Hal ini mengisyaratkan bahwa apapun jalannya asal halal harus dilewati untuk menggapai tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Hujan Turun di Sekitaran MTsN 3 HSS

 Sabtu, 23 November 2024 Saat hujan turun di sekitaran Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), yang ada di RT 3 Desa ...