Rabu, 19 Maret 2014

Diary Lawas

Kamis, 20 Maret 2014

Sabtu, 17 Maret 2007
*Usai menyeruput teh manis. Kutinggalkan rumah membawa ember dan pancing. Kulangkahkan kaki menuju tembok rel. Hilangkan kegundahan. Mencari ketenangan. Kuulurkan pancing ke sawah yang dipenuhi tanaman padi yang menghijau. Mengisyaratkan harapan. Melabuhkan kedamaian. Dengan umpan anai-anai.Beberapa saat kemudian aku dapat ikan papuyu/ betook yang menari-nari. Mulutnya mendekat kawat pancingku. Kulepas lalu kumasukkan ke dalam ember yang menjadi wadah. Aku terus memancing. Dengan harapan pakulih banyak hari ini. Pulangnya nanti membawa senyum kepuasan dan penuh arti.
*Kuhirup lagi teh manis itu. Membiarkan otak berlayar mengarungi segala harapan. Aku ingin berjalan membawa hasil yang diinginkan.
*Gadis manis aku suka kamu. Tapi maukah kau kepadaku ?
*Tatkala iblis turun ke bumi, dia berkata, “Ya Rabb, mengapa Engkau menurunkanku ke bumi dan menjadikanku yang terkutuk ? Berilah aku sebuah rumah, Allah berfriman, Rumahmu adalah WC. Iblis berkata, berilah aku tempat pertemuan. Allah berfirman, pasar dan tempat pertemuan beberapa jalan. Iblis berkata, berilah aku makanan. Allah berfirman, makananmu adalah setiap perkara yang dimakan tanpa membaca basmallah. Iblis berkata, berilah aku minuman. Allah berfirman, setiap minuman yang memabukkan.Iblis berkata, berilah aku alat penyeru. Allah berfirman, seruling. Iblis berkata, berilah aku Qur’an. Allah berfirman, Qur’anmu adalah puisi. Iblis berkata, berilah aku tulisan. Allah berfirman, tulisanmu adalah tato. Iblis berkata, berilah aku hadits. Allah berfirman, kebohongan. Iblis berkata, berilah aku tempat berburu. Allah berfirman, wanita. (HR.Thabrani).
*Goyang Kandangan
*Ketertinggalan kita dalam segalanya. Iptek, skill, dsb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...