Kamis, 20 Maret 2014
Cinta adalah energi ketika keinginan hati untuk merealisasikan mimpi menjadi sebuah energi yang tak bertepi, segenap kekuatan pun berpendar untuk memaknai cinta yang kadang tak selalu berwarna biru.
Seorang pecinta dipenuhi keajaiban, sebab ia menerima kekuatan yang tumbuh sebagai daya hidup dari yang dicintainya. Bukankah segala yang terealisasi itu berpijak dari mimpi. Sudah terbiasa dengan keterbatasan. Hidup apa adanya. Makanya kin dia mapu bertahan hidup walau gelombang problematika menghantam disana-sini.
Pagi ini hujan lebat turun. Mau ke sekolahan batal. Memang kebetulan aku lagi malas ke school. Pikiranku melambung kemana-mana. Aku ingin menulis buku. Khususnya buku sastra. Rencananya kumpulan cerpen dengan judul Kami Masih Ada Disini dengan latar belakang tentang Loksado dan seluk-beluknya. Aku ingin jadi orang terkenal karena tulisan.
Aku juga membayangkan jadi Ketua FLP (Forum Lingkar Pena) HSS. Saat ke Jakarta sudah kuberitahu kepada pengurus FLP pusat seperti Helvy Tiana Rossa, Asma Nadia, dan Fahri Aziza.
Tentu rencanaku itu mendapat respon positif dari mereka. Adapun yang mengisi formasi FLP HSS selain aku sebagai Ketua juga temanku yang sudah tidak asing lagi didunia kepenulisan : Aliman Syahrani, M Fuad Rahman, dan M Faried WSH.
Hujan terus mengguyur. Perutku keroncongan. Dari pagi belum makan. Aku mau makan dulu. Nanti disambung lagi tulisannya.
Aku tak mampu menggapainya. Maksud hati ingin memeluk gunung tapi apa daya tangan tak sampai. Sabarai !
Ketika pikiranku menyeruak. Lari dari kenyataan yang ada. Kuberharap segala keinginanku cepat atau lambat harus tergapai. Agar hidupku tak lagi merana. Nasib yang tak kunjung nyata. Selalu dibawah garis harapan. Aku masih seperti yang dulu. Menikmati kegetiran hidup dengan beragam tingkah dan perbuatan.
Di dalam rumah tampak berantakan. Bahamburan. Semrawut. Itulah suasana yang terhidang dimata. Aku sudah bosan melihatnya. Setiap hari jadi tayangan umum. Tapi kenapa aku tak bisa membereskannya. Cobalah dirapikan. Kan enak juga dipandang mata. Tapi aku malas. Karena begitu berat tubuhku untuk bergerak demi sebuah keindahan.
Ternyata kesemrawutan itu bagiku adalah keindahan dan sebuah kenikmatan. Irama hidup. Tapi kini aku pusing melihatnya. Ayo siapa yang pingin membantu membersihkan dan merapikannya.***
Kandangan, Februari 2007
Rabu, 19 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aktivitas Selama di Aceh
Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022) Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...
-
Rabu, 26 Maret 2014 Plang penunjuk Makam Datu Taniran Desa Taniran Kubah Kec. Angkinang Kab. HSS Lokasi Makam D...
-
Sabtu, 30 Maret 2013 Selain ketupat dan dodol, apabila menyebut nama daerah pahuluan, khususnya Kandangan, sejurus tentu terbayang kes...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar