Sabtu, 22 Maret 2014
Baru pertama saya menemui ada seorang kepala
daerah ikut membaca puisi dihadapan umum. Ini seperti dilakukan oleh Bupati
HSS, HM Safi’I yang membacakan puisi Kenangan Do’a karya Zafry Zamzam dihadapan
ratusan peserta (yang sebagian besar adalah sastrawan) yang mengikuti Aruh
Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) I La Ventre de Kandangan, Mei 2004 silam di
Pendopo Kabupaten HSS. Hal seperti ini patut diacungi jempol karena ada
kepedulian sang penguasa terhadap dunia sastra terutama puisi. Dimana
sepertinya dunia yang satu ini begitu terlupakan atau malah tercampakkan.
Untuk diketahui sejak
dulu HSS dikenal sebagai lumbung sastrawan di Kalimantan Selatan. Bahkan
Kandangan sempat dijuluki sebagai Jogjanya Kalsel.
Kini kita harus
membuktikan diri tetap eksis di dunia sastra. Satu perstau tetuha sastra HSS
mendahului kita. Terakhir H Djarani EM meninggal pada hari Kamis, 18 Agustus
2001. Sekitar pukul 04.30 WITA. Uda-begitu ia biasa disapa- merupakan salah
satu penggagas digelarnya ASKS. Yang mana untuk pertama kalinya even tersebut
digelar di Kandangan pada Mei 2004 silam.
Kemudian diharapkan
setiap Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Hulu Sungai Selatan ada usaha agar dunia
sastra HSS tetap bergema. Yaitu dengan menerbitkan antologi puisi penyair
HSS terbaru. Atau mengadakan Lomba Cipta
Puisi yang teruntuk bagi pejabat di HSS seperti Kepala dinas instansi, anggota
DPRD, camat se HSS, isteri pejabat dan tingkatan lainnya. Denga tema puisi
tentang Hulu Sungai Selatan.
Sehingga dari sini dapat
terpantau seberapa jauh perkembangan dunia sastra HSS saat ini. Kemudian pada Harjad HSS juga dapat
diberikan penghargaan kepada sastrawan HSS yang telah berjasa mengharumkan nama
HSS di kancah sastra.
Demikian harapan ini
disampaikan semoga semua pihak yang berkompeten dapat menjadikannya sebagai
bahan masukan untuk dipertimbangkan lantas kalau bisa dapat direalisasikan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar