Kamis, 20 Maret 2014

Fenomena Warung Pakumpayan

Jum'at, 21 Maret 2014

Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) boleh bangga memiliki Warung Pakumpayan. Tempat persinggahan di jalan raya. Yang ada di pakumpayan, Desa Angkinang Selatan. Sekitar 7,5 kilometer dari Kandangan, ibukota Kabupaten HSS.
            Hadir sejak tahun 2000-an. Berawal dari keberadaan warung Ijar. Lalu diikuti warung-warung lainnya. Selain tempat persinggahan angkutan umum. Menyediakan makanan dan minuman. Juga wadai tradisional. Terdapat puluhan tempat.
            “Saya kerap singgah untuk istirahat makan,” ucap Aziz, warga Barabai. Namun yang disayangkan karena berada di jalan raya sehingga parkir kendaraan memakan badan jalan. Tapi itu bisa diatasi oleh petugas parkir yang ditugaskan.
            Keberadaan warung Pakumpayan meningkatkan perekonomian warga setempat. Peluang usaha. Menaikkan pencari kerja. Lapangan kerja baru untuk pemilik warung.
            Biasanya akan macet jalan saat hari libur. Seperti Minggu sore. Atau usai lebaran Idul Fitri. Kemacetan jauhnya berkilometer.
            Warung Pakumpayan ikon baru HSS. Menyerap tenaga kerja. Ada katupat kandangan, lontong, soto, dsb. Juga wadai tradisional yang ada di warung panas. Maksudnya kue yang baru digoreng. Seperti guguduh dan gorengan lainnya. Harganya murah meriah.
            Bagi Dillah yang bekerja sebagai penjaga jalan paling di warung Pakumpayan. Ia bertugas ejak sore hingga tengah malam. Biasa ia mendapatkan gaji dari hasil pemberian para pemilik warung maupun dari para sopir. Selain Dillah ada 3 orang lainnya yang bertugas. Tugas mereka semanis warung pakuampayan yang makin bagus.(akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...