Nantinya handycam itu saat di masjid Al Aman kugunakan
men shoot kegiatan jemaah untuk menunaikan shalat ied. Lalu pelaksana
shalat ied khatib naik ke atas mimbar. Jamaah wanita yang mendengarkan
khotbah.
“Huss napa Ulfah nih. Salam,” ujar Yanti kepadaku pagi Jum’at saat operasi semut saat itu. Yanti, Ulfah, Erma, dan Shala sedang menyapu jalan di dekat pintu gerbang. Sedang aku dan teman-teman di wisma mau ke depan PSBR maipi’I ratik. Mendengar hal itu tentu aku jadi tersipu malu. Leher baju teras tambah gede. Kulihat Ulfah tersenyum padaku.
Ini mungkin reaksi hipnotis dan hadiah Al Fatihah setiap usai shalat yang kuberikan pada Ulfah. Manjur juga ya ! Diakui memang aku naksir sama Ulfah. Cewek cantik itu bagiku merupakan wanita tercantik yang selama ini kutemui.
Lantas kalau ingin mengatakan kata cinta kepadanya sangat terasa berat, aku malu merasa tidak pede. Jangan-jangan tidak diterimanya. Apalagi aku tergolong pendiam. Jadilah aku mengatakan kata cinta lewat khayal dan mimpi. Dan pagi itu jadilah hatiku berbunga-bunga. “Huss ini benar-benar bukan bohong,’ timpal Erma.
Huss Group terdiri dari : Pusat Informasi Huss, Huss Productions, Husstins, Huss Creative Entertianment, dan Pusat Desain Huss.
Aku mudik bawa handycam dari Banjarmasin. Handycam itu kupinjam dari bos ku. Aku Cuma beli kasetnya saja yang harganya Rp.40 ribu / keeping. Nantinya pada lebaran kali ini akan kuabadikan momen-momen penting. Seperti malam lebaran saat baarak di Kandangan. Shalat ied di masjid Al Aman. Juga suasana lebaran di rumah keluarga.
Alangkah indahnya kalau semuanya dapat terekam dengan baik dan jelas. Bila ada bibinian bungas tentulah sorot handycam akan lebih lama tertuju.
Madi Yalih manager aku bulik shalat Jum’at. “Aku masih di Rantau,” ujarnya. Abahnya Unai Saburi mengatakan yang dimaksud dengan Pakumpayan Hulu adalah Hilir Pasar.
Sejak saat itu pikiranku jadi tak karuan konsentrasi mengikuti pendidikan terganggu. Kini aku yang dipikirkan cuma Ulfah. Wanita memang candu bagi laki-laki. Ada kesempatan berduaan dengan Ulfah akunya yang malu menyatakan kata cinta. Saat ngobrol yang dibicarakan Cuma soal keadaan kampung dan sekolah. Mau bilang cinta takutnya minta ampun. Seperti bertemu seorang pembesar saja lagi. Tapi untunglah Ulfah mau mengerti dengan kedaanku.
Be Es mengadakan rekreasi ke pantai Batakan. Dengan menggunakan 8 buah kendaraan roda empat. Anggota Be Es yang sakit disediakan mobil khusus. Sedangkan kendaraan yang lain adalah bus untuk yang puteri. Karyawan/wati mobil kijang. Siswa putera mobil kijang terbuka dan pick-up. Sementara Madi tidak ikut karena sakit.
Kalau sebagian orang merayakan kemenangan dengan kegembiraan. Juga ada yang merayakan dengan kesedihan. Lebaran disambut dengan sukacita. Kemarin Yasser Arafat meninggal dunia di rumah sakit Perancis tempat ia dirawat beberapa hari karena sakit.
Yang menyebabkan seorang minder / tidak pede : keadaan ekonomi keluarga, rumah yang jelek, pakaian tidak bagus, dan sejarah masa lalu.
Namun saat aku selesai mandi dan ganti pakaian keburu sirine berbunyi terpaksa aku tidak ikut buka puasa bersama teman-teman di ruang makan. Aku buka puasa di wisma dengan nasi bungkus yang dibeli tadi sore bersama sirop dan kurma di Banjarbaru.
Jalan menuju wisma A dan B basah setelah turun hujan dengan lebatnya. Aku dipanasi oleh Tini ketika berada diruang komputer. Saat aku datang dari wisma Tini dan Syam’ani kencan di ruang komputer. Hatiku bergolak melihat pemandangan itu. Untuk menenangkan pikiran aku kembali ke wisma dan langsung berbaring di tempat tidur.
Di ruang komputer seperti biasa kegiatan melatih agar bisa menguasai apa yang ditugaskan dalam modul. Sebagian siswa ada yang serius dan ada juga yang menggoda teman-teman. “Kemana Huss,” ujar Abduh kepada Sumar yang duduk disamping Tini dan Syam’ani. “Tau,” jawab Sumar singkat.
Ketika ditanyakan kepada Iful dan Andri mereka menjawab aku ada di wisma. Kemudian Abduh menuju wisma A menemuiku. Abduh seakan mengerti apa yang diderita temannya. Yaitu cemburu akibat melihat tingkah Tini yang talalu menolak cintaku tapi dengan Syam’ani hakun. Untuk menghibur hatiku Abduh memberi semangat dengan fatwa-fatwa yang bagus. Serta mengajakku jalan-jalan ke ruang menjahit. Di ruang menjahit aku memperhatikan mereka yang asyik belajar tersebut dengan telaten.***
“Huss napa Ulfah nih. Salam,” ujar Yanti kepadaku pagi Jum’at saat operasi semut saat itu. Yanti, Ulfah, Erma, dan Shala sedang menyapu jalan di dekat pintu gerbang. Sedang aku dan teman-teman di wisma mau ke depan PSBR maipi’I ratik. Mendengar hal itu tentu aku jadi tersipu malu. Leher baju teras tambah gede. Kulihat Ulfah tersenyum padaku.
Ini mungkin reaksi hipnotis dan hadiah Al Fatihah setiap usai shalat yang kuberikan pada Ulfah. Manjur juga ya ! Diakui memang aku naksir sama Ulfah. Cewek cantik itu bagiku merupakan wanita tercantik yang selama ini kutemui.
Lantas kalau ingin mengatakan kata cinta kepadanya sangat terasa berat, aku malu merasa tidak pede. Jangan-jangan tidak diterimanya. Apalagi aku tergolong pendiam. Jadilah aku mengatakan kata cinta lewat khayal dan mimpi. Dan pagi itu jadilah hatiku berbunga-bunga. “Huss ini benar-benar bukan bohong,’ timpal Erma.
Huss Group terdiri dari : Pusat Informasi Huss, Huss Productions, Husstins, Huss Creative Entertianment, dan Pusat Desain Huss.
Aku mudik bawa handycam dari Banjarmasin. Handycam itu kupinjam dari bos ku. Aku Cuma beli kasetnya saja yang harganya Rp.40 ribu / keeping. Nantinya pada lebaran kali ini akan kuabadikan momen-momen penting. Seperti malam lebaran saat baarak di Kandangan. Shalat ied di masjid Al Aman. Juga suasana lebaran di rumah keluarga.
Alangkah indahnya kalau semuanya dapat terekam dengan baik dan jelas. Bila ada bibinian bungas tentulah sorot handycam akan lebih lama tertuju.
Madi Yalih manager aku bulik shalat Jum’at. “Aku masih di Rantau,” ujarnya. Abahnya Unai Saburi mengatakan yang dimaksud dengan Pakumpayan Hulu adalah Hilir Pasar.
Sejak saat itu pikiranku jadi tak karuan konsentrasi mengikuti pendidikan terganggu. Kini aku yang dipikirkan cuma Ulfah. Wanita memang candu bagi laki-laki. Ada kesempatan berduaan dengan Ulfah akunya yang malu menyatakan kata cinta. Saat ngobrol yang dibicarakan Cuma soal keadaan kampung dan sekolah. Mau bilang cinta takutnya minta ampun. Seperti bertemu seorang pembesar saja lagi. Tapi untunglah Ulfah mau mengerti dengan kedaanku.
Be Es mengadakan rekreasi ke pantai Batakan. Dengan menggunakan 8 buah kendaraan roda empat. Anggota Be Es yang sakit disediakan mobil khusus. Sedangkan kendaraan yang lain adalah bus untuk yang puteri. Karyawan/wati mobil kijang. Siswa putera mobil kijang terbuka dan pick-up. Sementara Madi tidak ikut karena sakit.
Kalau sebagian orang merayakan kemenangan dengan kegembiraan. Juga ada yang merayakan dengan kesedihan. Lebaran disambut dengan sukacita. Kemarin Yasser Arafat meninggal dunia di rumah sakit Perancis tempat ia dirawat beberapa hari karena sakit.
Yang menyebabkan seorang minder / tidak pede : keadaan ekonomi keluarga, rumah yang jelek, pakaian tidak bagus, dan sejarah masa lalu.
Namun saat aku selesai mandi dan ganti pakaian keburu sirine berbunyi terpaksa aku tidak ikut buka puasa bersama teman-teman di ruang makan. Aku buka puasa di wisma dengan nasi bungkus yang dibeli tadi sore bersama sirop dan kurma di Banjarbaru.
Jalan menuju wisma A dan B basah setelah turun hujan dengan lebatnya. Aku dipanasi oleh Tini ketika berada diruang komputer. Saat aku datang dari wisma Tini dan Syam’ani kencan di ruang komputer. Hatiku bergolak melihat pemandangan itu. Untuk menenangkan pikiran aku kembali ke wisma dan langsung berbaring di tempat tidur.
Di ruang komputer seperti biasa kegiatan melatih agar bisa menguasai apa yang ditugaskan dalam modul. Sebagian siswa ada yang serius dan ada juga yang menggoda teman-teman. “Kemana Huss,” ujar Abduh kepada Sumar yang duduk disamping Tini dan Syam’ani. “Tau,” jawab Sumar singkat.
Ketika ditanyakan kepada Iful dan Andri mereka menjawab aku ada di wisma. Kemudian Abduh menuju wisma A menemuiku. Abduh seakan mengerti apa yang diderita temannya. Yaitu cemburu akibat melihat tingkah Tini yang talalu menolak cintaku tapi dengan Syam’ani hakun. Untuk menghibur hatiku Abduh memberi semangat dengan fatwa-fatwa yang bagus. Serta mengajakku jalan-jalan ke ruang menjahit. Di ruang menjahit aku memperhatikan mereka yang asyik belajar tersebut dengan telaten.***
Kandangan, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar