Sastrawan Hulu Sungai Selatan (HSS), Aliman Syahrani
menerbitkan buku Menjemba Jejak Berlari, Dindang Ligun Karasmin Hulu Sungai
Selatan. Penerbitan buku setebal 74 halaman ini didukung oleh Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata HSS.
Beragam aliran dan jenis kesenian yang termuat dalam buku ini, dan
menjadi milik masyarakat HSS, dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya seperti
teater tradisional, teater tutur, tari, musik, sastra, seni rupa, seni kriya,
beladiri, dsb. Untuk mendokumentasikan dan mengetahui secara jelas kesenian
yang berkembang dan pernah atau masih hidup di HSS, tujuan itulah yang menjadi
dasar utama penulisan buku ini, yang dengan berbagai keterbatasan, disebutkan
secara singkat satu-persatu menurut jenisnya. Buku tersebut disebarkan ke
beberapa sekolah di HSS. Termasuk di MTsN Angkinang.
Hal ini mendapat sambutan positif
kalangan pembaca. Salah satunya Aisyatur Ridha, siswa Kelas VIII B MTsN
Angkinang. Menurut Ridha lewat buku tersebut membuat dia tahu akan kesenian
yang berkembang di HSS. “ Buku ini sangat bagus karena kita dapat mengetahui
perkembangan kesenian yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Padahal
sebelumnya saya buta sama sekali dengan kesenian yang ada di HSS,” ujar Ridha.
Dikatakan Ridha, jenis kesenian yang termuat dalam buku Menjemba Jejak
Berlari antara lain : untuk seni teater rakyat berupa mamanda, wayang gung,
wayang urang, wayang kulit, abdul muluk cabang, tantayungan. Seni musik berupa
kuriding, kurung-kurung, panting, musik bumbung, suling bamban, dsb.
“ Jika tidak segera dilestarikan
melalui berbagai upaya dan kegiatan, dimungkinkan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya juga ikut tenggelam besertanya, tak terkecuali nilai-nilai
kearifan lokal yang sekian lama sudah menyatu dalam ragam kesenian rakyat di HSS selama ini,” ujar Ridha. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar