Hampir satu minggu Ahmad Supiannor (Kelas VIII B MTsN Angkinang) tidak hadir ke sekolah. Kenapa ? Ceritanya sore
itu bersama Sabirin (Kelas VIII A MTsN Angkinang) mencari umpan untuk memancing ikan di sawah.
Tiba di bawah pohon hambawang. Yanor menaiki pohon hambawang tersebut untuk
mengambil sarang tabuan.
Dengan lincah dan cekatan menaiki
pohon tersebut. Tiba-tiba setelah tangannya menggapai sarang tabuan , merasa
terusik. Dikuti oleh tabuan yang lain. Secara bergantian kepala Yanor digigit
binatang tersebut sampai kemudian Yanor merasa mual dan badannya panas. Setelah
itu ia terjun dari pohon tersebut ke bawah yang ada tanaman padinya. Sementara
Sabirin temannya lari terbirit-birit dikejar oleh tabuan tersebut.
Setelah aman Sabirin kembali ke
tempat kejadian. Ia tersenyum dan tertawa melihat Yanor terjatuh di persawahan.
Apalagi saat melihat kepala Yanor benjol-benjol disengat tabuan. Singkat cerita
setibanya di rumah orangtua Yanor membuatkan ramuan untuk menyembuhkan
kepalanya yang disengat tabuan.
Sekiktar 3-4 hari Yanor tidak bisa
hadir di sekolah akibat di sengat tabuan tesebut. Adapun ramuan yang digunakan
untuk menyembuhkan sengatan tabuan tersebut agar mengempes yakni memakai kapur
dan kunyit juga meminum obat amficilin 3 kali sehari.
Kepala Yanor yang terkena sengatan
tabuan sebanyak 3 pantat. Namun syukurlah beberapa hari kemudian Yanor dapat
beraktifitas kembali. Orangtuanya berpesan agar jangan mencari umpan tabuan
lagi. Jenis tabuan yang menyengat kepala Yanor adalah tabuan biasa. Kalau saja
jenis tabuan semisal tabuan pipit bisa-bisa nyawanya tak tertolong. Jenis
tabuan ini biasanya ditemukan di daerah pantai.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar