Hujan yang mengguyur Kabupaten Hulu
Sungai Selatan (HSS) sejak Rabu (08/01) sore hingga Kamis (09/01) pagi membuat
sungai Amandit dan beberapa anak sungainya meluap. Dampaknya beberapa kawasan
dilanda banjir. Termasuk MTsN Angkinang
yang berada di pinggir sungai Angkinang. Sekolah ini memang langganan
banjir setiap musim hujan tiba. Tiap tahun ada sekitar 3-4 kali banjir.
“ Banjir yang terjadi Kamis (09/01) membuat halaman belakang MTsN
Angkinang terendam dengan ketinggian selutut orang dewasa. Lantai kelas dan
beberapa ruangan ikut terendam. Tapi untunglah tidak membawa kerugian,” ungkap
Atma Fathana, salah seorang guru di MTsN Angkinang.
Dijelaskan Atma, ruang kelas yang lantai depannya ikut terendam seluruh
Kelas VII dan Kelas VIII. Juga ruang
UKS, Laboratorium IPA dan ruang Koperasi Sekolah. Pada hari itu karena banjir tersebut membuat
konsentrasi belajar mengajar terganggu. Pihak sekolah memutuskan untuk
memulangkan siswa lebih awal yakni sekitar pukul 11.30 WITA.
Pasca banjir Jum’at (10/01) lantai kelas dan beberapa ruang yang terendam
banjir dipenuhi endapan lumpur. Siswa dan guru bahu-membahu membersihkannya.
Gotong royong untuk mengembalikan kondisi seperti semula. " Walau agak berat dan
melelahkan namun karena dikerjakan secara bersama-sama endapan lumpur itu
hilang juga dari lantai kelas dan beberapa ruang di MTsN Angkinang. Sabtu
(11/01) aktivitas belajar-mengajar normal kembali. Semoga ada hikmah atas
kejadian ini,” ujar Atma. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar