Kondisi jembatan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang ternyata cukup memprihatinkan. Kalau dilewati terdengar dan terasa bergetar. Karena banyak baut dan paku yang lepas. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun.
Menurut Abdurrahman, Wakamad Humas MTsN Angkinang, Jembatan itu berukuran panjang sekitar 24 meter dengan lebar 3 meter, terbuat dari kayu ulin. “ Dibangun sejak beberapa puluh tahun silam dengan beberapa kali rehab. Terakhir pada tahun 2005. Hingga sekarang belum ada perbaikan,” ungkap Abdurrahman.
Selain untuk MTsN Angkinang, dijelaskan Abdurrahman, jembatan itu juga vital bagi warga Desa Angkinang Selatan yang mau ke persawahan atau menuju pemukiman mereka yang berada di seberang jembatan. “ Sudah ada upaya untuk memperbaiki seperti disampaikan ke Camat Angkinang dan minta bantuan dinas terkait di HSS. Proposal yang diajukan belum ada tanggapan sampai sekarang, “ ujarnya.
Ditambahkan Abdurrahman, masalah ini juga disampaikan pada rapat komite sekolah dengan mengundang orangtua siswa. Dibicarakan beberapa masalah termasuk soal jembatan.
Dikhawatirkan Abdurrahman, apabila dibiarkan berlarut-larut bisa membawa ke hal yang tak diinginkan. Seperti pernah dialami seorang anak warga Desa Angkinang Selatan yang terperosok ke bagian jembatan yang lapuk dan bolong. Namun untung tidak begitu fatal. “ Mudahan masalah ini bisa diperhatikan semua pihak. Demi kelancaran aktivitas pendidikan di MTsN Angkinang dan kegiatan sehari-hari warga di Desa Angkinang Selatan,” pungkas Abdurrahman. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar