Suasana kelas yang bersih merupakan dambaan semua pihak. Dengan adanya kelas yang bersih akan menunjang kenyamanan dalam belajar di sebuah sekolah.
Hal inilah yang terlihat di MTsN Angkinang. Kelas-kelas tampak dibersihkan oleh siswa setiap pagi. Mereka bergiliran menyapu ruang kelas. Sekitar 5 siswa setiap hari bergantian sesuai jadwal membersihkan ruang kelas.
Seperti yang dilakukan M. Hendra Riadi, siswa Kelas IX D. Ia kena giliran pada hari Selasa. Untuk itu pada hari tersebut ia datang lebih awal ke sekolah. Dengan tujuan menyapu ruang kelas. Bersama siswa lain yang kena giliran. Mengambil sapu ijuk yang telah disediakan pihak sekolah. “ Tak jarang dilaci meja siswa ditemukan tumpukan bekas makanan dan minuman ringan. Sampah itu lalu kami buang ke tempat sampah,” ujar Hendra.
Walau agak berat, menurut Hendra, tapi itu harus dijalani. Karena sudah kewajiban. “ Kebiasaan itu ditanamkan sejak saya masuk sekolah. Ada rasa tanggung jawab untuk membersihkan kelas,” kata Hendra.
Sementara itu Maulia Ulfah, S.Pd, Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) MTsN Angkinang, mengatakan kalau saja kebiasaan membersihkan ruang kelas tertanam di seluruh siswa MTsN Angkinang tentu sekolahnya akan terlihat nyaman dan bersih setiap hari. “Semoga kebiasaan membersihkan ruang kelas setiap pagi itu selalu dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa ada beban. Juga siswa sadar untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan jadikan lagi laci meja sebagai tempat sampah,” ujar Maulia. (akhmad husaini)
Hal inilah yang terlihat di MTsN Angkinang. Kelas-kelas tampak dibersihkan oleh siswa setiap pagi. Mereka bergiliran menyapu ruang kelas. Sekitar 5 siswa setiap hari bergantian sesuai jadwal membersihkan ruang kelas.
Seperti yang dilakukan M. Hendra Riadi, siswa Kelas IX D. Ia kena giliran pada hari Selasa. Untuk itu pada hari tersebut ia datang lebih awal ke sekolah. Dengan tujuan menyapu ruang kelas. Bersama siswa lain yang kena giliran. Mengambil sapu ijuk yang telah disediakan pihak sekolah. “ Tak jarang dilaci meja siswa ditemukan tumpukan bekas makanan dan minuman ringan. Sampah itu lalu kami buang ke tempat sampah,” ujar Hendra.
Walau agak berat, menurut Hendra, tapi itu harus dijalani. Karena sudah kewajiban. “ Kebiasaan itu ditanamkan sejak saya masuk sekolah. Ada rasa tanggung jawab untuk membersihkan kelas,” kata Hendra.
Sementara itu Maulia Ulfah, S.Pd, Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) MTsN Angkinang, mengatakan kalau saja kebiasaan membersihkan ruang kelas tertanam di seluruh siswa MTsN Angkinang tentu sekolahnya akan terlihat nyaman dan bersih setiap hari. “Semoga kebiasaan membersihkan ruang kelas setiap pagi itu selalu dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa ada beban. Juga siswa sadar untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan jadikan lagi laci meja sebagai tempat sampah,” ujar Maulia. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar