Banjir besar
juga melanda Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Puluhan rumah
warga di Desa Loksado, Loklahung, Kamawakan, dan Tumingki, tergenang air.
Selain merendam rumah warga, banjir juga
menghancurkan lima buah jembatan penghubung antar desa di kecamatan tersebut.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kayu-kayu dari hulu sungai serta endapan lumpur menumpuk di sekitar dan
dalam rumah warga.
Banjir yang terjadi, dipicu hujan lebat yang mengguyur
pegunungan Meratus, sejak Rabu (08/01) sore hingga Kamis (09/01) pagi. “ Banjir
datang tiba-tiba sekitar pukul 02.00 hingga 04.00 WITA . Kami tak sempat
menyelamatkan barang-barang berharga di rumah. Semua terendam, sebagian hanyut
terbawa arus,” tutur Muhran (35), warga Loksado. Ia mengatakan, banjir kali ini
merupakan yang terparah.
Gastansyah, Kepala Desa Loksado mengatakan, banjir
yang terjadi Kamis dinihari itu mengakibatkan puluhan rumah warga rusak,
diantaranya 16 rumah rusak ringan, 9 rusak parah, 2 hancur dan lima jembatan hancur.
“ Namun tidak ada korban jiwa,” ujar Gastansyah.
Bupati HSS H Achmad Fikry saat
meninjau ke lokasi banjir mengatakan, banjir yang melanda Loksado diperkirakan
akan berimbas ke hilir sungai Amandit, Kandangan dan sekitarnya. Ia mengajak
menjaga kelestarian hutan dan lingkungan di Loksado.***
Sumber : Sofan (Media Kalimantan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar