Data buku kumpulan
puisi
Judul : Demonstran
Sexy
Penulis : Binhad
Nurrohmat
Cetakan : I, Mei
2008
Penerbit :
Penerbit Koekoesan, Depok
Tebal : x + 123
halaman (99 judul puisi), 14 x 21 cm
ISBN :
978-979-1442-15-2
Perancang Sampul :
Eka Kurniawan
Orasi pamungkas:
Yudi Latif
Beberapa pilihan puisi Binhad Nurrohmat dalam Demonstran
Sexy
Asal-Usul
Polisi Tidur, 1
Jalan
raya itu dahulu mulus dan rata
motor
yang lewat kebut-kebutan aja.
Lantaran
marah, masyarakat sirna akalnya
jalan
raya itu benjol-benjol dihakimi massa.
Bukan Kata
Kritikus
Penyair serius
tabu membaca buku ini.
Penyair Dengki
Puisimu tak pernah
bagus karena selalu dimuat koran Jakarta.
Puisiku hebat
karena tak ada koran Jakarta berani memuatnya.
Sama Kuat
Rakyat bersatu tak
bisa dikalahkan
Koruptor kompak
sulit ditaklukkan.
Generasi
Sastrawangi
Kalau lu mau jadi
pengarang tenar dan laris karyanya
gue kasih lu cara
tokcer: ganti jenis kelamin lu segera.
Orang Indonesia
Kontemporer
Orang Indonesia
tak gentar hidup sengsara
Orang Indonesia
harus irit dan
rajin puasa
Orang Indonesia
takut membenci
penguasa
Orang Indonesia
menanggung hutang
negara
Orang Indonesia
senyum saja
negerinya dihina
Orang Indonesia
makan beras negara
tetangga
Orang Indonesia
pantang menolak
bantuan dana
Orang Indonesia
menerima sampah
dari penjuru dunia
Ingin-ingin
Reformasi
Setelah jadi tokoh
masyarakat
ingin jadi wakil
rakyat
Setelah jadi
pejabat tinggi
ingin uang komisi
dan korupsi
Setelah jadi orang
kaya-raya
ingin poligami dengan
artis muda.
Lupa Daratan, 1
Sepulang dari
acara studi banding di luar negeri sekian lama
koper pejabat itu
sesak oleh-oleh buat keluarga dan pacarnya
dan tak bawa
apa-apa untuk rakyat yang telah mendanainya
Filosofi Demokrasi
Yang terbanyaklah
yang paling berhak jadi nomor satu
Itulah sebab Tuhan
Yang Maha Esa jadi kerap tak laku.
Tentang Binhad Nurrohmat
Lahir di Lampung, 1 Januari
1976. Buku puisinya Kuda Ranjang (2004) dan Bau Betina (2007).
Kumpulan esainya Sastra Perkelaminan (2007).
Catatan Lain
Ini buku saya beli di Karisma
Banjarbaru, pada Jum’at 13 Mei 2011, seharga Rp. 32.800,- Puisi-puisinya banyak
menimbulkan polemik karena kevulgarannya, atau istilahnya dalam puisi Perbedaan
Penyair (hlm. 13), gue menyelami gairah manusia. Ini bukunya yang kedua
yang saya miliki setelah The Bed Horse, Kuda Ranjang (2008), terjemahan
bahasa Inggris oleh Marshall Clark. Kekhasan lain dari puisi Binhad adalah,
sejauh ini, ia tetap konsisten untuk menulis rata kanan.
Sumber : kepadapuisi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar