Senin, 09 Desember 2019

Kumpulan Puisi Binhad Nurrohmat : Demonstran Sexy

Selasa, 10 Desember 2019

Data buku kumpulan puisi


Judul : Demonstran Sexy
Penulis : Binhad Nurrohmat
Cetakan : I, Mei 2008
Penerbit : Penerbit Koekoesan, Depok
Tebal : x + 123 halaman (99 judul puisi), 14 x 21 cm
ISBN : 978-979-1442-15-2
Perancang Sampul : Eka Kurniawan
Orasi pamungkas: Yudi Latif


Beberapa pilihan puisi Binhad Nurrohmat dalam Demonstran Sexy


Asal-Usul Polisi Tidur, 1

Jalan raya itu dahulu mulus dan rata
motor yang lewat kebut-kebutan aja.

Lantaran marah, masyarakat sirna akalnya
jalan raya itu benjol-benjol dihakimi massa.


Bukan Kata Kritikus

Penyair serius tabu membaca buku ini.


Penyair Dengki

Puisimu tak pernah bagus karena selalu dimuat koran Jakarta.
Puisiku hebat karena tak ada koran Jakarta berani memuatnya.


Sama Kuat

Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan

Koruptor kompak sulit ditaklukkan.



Generasi Sastrawangi

Kalau lu mau jadi pengarang tenar dan laris karyanya
gue kasih lu cara tokcer: ganti jenis kelamin lu segera.


Orang Indonesia Kontemporer

Orang Indonesia
tak gentar hidup sengsara

Orang Indonesia
harus irit dan rajin puasa

Orang Indonesia
takut membenci penguasa

Orang Indonesia
menanggung hutang negara

Orang Indonesia
senyum saja negerinya dihina

Orang Indonesia
makan beras negara tetangga

Orang Indonesia
pantang menolak bantuan dana

Orang Indonesia
menerima sampah dari penjuru dunia


Ingin-ingin Reformasi

Setelah jadi tokoh masyarakat
ingin jadi wakil rakyat

Setelah jadi pejabat tinggi
ingin uang komisi dan korupsi

Setelah jadi orang kaya-raya
ingin poligami dengan artis muda.


Lupa Daratan, 1

Sepulang dari acara studi banding di luar negeri sekian lama
koper pejabat itu sesak oleh-oleh buat keluarga dan pacarnya
dan tak bawa apa-apa  untuk rakyat yang telah mendanainya


Filosofi Demokrasi

Yang terbanyaklah yang paling berhak jadi nomor satu
Itulah sebab Tuhan Yang Maha Esa jadi kerap tak laku.


Tentang Binhad Nurrohmat
Lahir di Lampung, 1 Januari 1976. Buku puisinya Kuda Ranjang (2004) dan Bau Betina (2007). Kumpulan esainya Sastra Perkelaminan (2007).

Catatan Lain
Ini buku saya beli di Karisma Banjarbaru, pada Jum’at 13 Mei 2011, seharga Rp. 32.800,- Puisi-puisinya banyak menimbulkan polemik karena kevulgarannya, atau istilahnya dalam puisi Perbedaan Penyair (hlm. 13), gue menyelami gairah manusia. Ini bukunya yang kedua yang saya miliki setelah The Bed Horse, Kuda Ranjang (2008), terjemahan bahasa Inggris oleh Marshall Clark. Kekhasan lain dari puisi Binhad adalah, sejauh ini, ia tetap konsisten untuk menulis rata kanan. 

Sumber : kepadapuisi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...