RITUS BERGETAR WACANA MENUBIR
PRAHARA
Selama
itu masih bisa kau raih dengan baik
tata
aturan tegas dibalik tanah watas
menguatkan
banyak harapan sepenuh pintas
kebaikan
mana lagi bisa kau toreh segera
menanam
sendu pernah saling bersama
ritus
bergetar wacana menubir prahara
Pejam
niscaya merajut tali asmara
tajam
ingatan melampaui himpitan lirih
sepuas
kata memikat lagu rindu menderu
selalu
dekat setiap waktu akrab tentunya
gerimis
mengundang terpa berpadu nyata
Tentang
sendu membias mengabarkan hasrat
lembaran
hari menggayut sangka penuh tabiat
pemahaman
tinggi pernah kita datangi
akan
banyak hadir ketentuan penuh canda
Selalu
tumbuh perasaan saling berbeda
serpih
keinginan tinggi menggerus ragam tandas
datang
menemu cahaya berpesta pora
kenikmatan
rekah aturan menata intim
kau
simak aturan menegas gerus alami
Kandangan, 16 Desember 2019
REDUP LAMUNAN MENGENDAP NYANYIAN
PENUH ARTI
Memberlakukan
hidup menikmati hiburan yang terlenakan
harus
berada beberapa saat disana sepenuh nikmat
remang
diri mengguramang nyanyian semampai
sendu
candaan gemilang menerjang rinai
ramah
memuncak menghantar senja terbuai
Redup
lamunan mengendap nyanyian penuh arti
sadar
kekuatan sepenuh sendu kelembutan membara
kebutuhan
sendu semu merasuk kekuatan tentu
tentang
segala sesuatu mengigau restu
ada
banyak penawar mimpi senyap menyerta
Hanya
ilusi khidmat merayap lelayu
meratap
kosmos sendu perdaya merayu
berteman
sunyi berjejalan lembayung senja
mereka
bimbang menerjang gelimang jengah
senang
mengulik menebar jinak melodi tumpah
Bentang
merisau pikiran perdaya gundah
petuah
labirin tentang bayang pengagum
ini
negeri penuh ambisi mengitari janji
mengalun
tirani bersumpah selalu siap menyatu
kenangan
belenggu meratap siasat rindu menderu
Kandangan, 10 Desember 2019
TENTANG SEGALA MIMPI MENGURAI
APOLIGI
Ragam
daulat kebiri lari menyandar aksi
bahasa
sunyi menggenggam daulat tirani
kendali
waktu pengaruh arus yang senyap
aroma
rekah rindu yang lembut merayap
gemuruh
dentang lantang membilang lindap
Tentang
segala mimpi mengurai apoligi
kalau
terhenyak siluet apa saja bisa dimengerti
menggoda
dekam tertera makna di tengah hari
menakar
rayu menghantar belenggu kemudi menerpa
kau
datang menerjang beribu harap menyerpih
Mengurai
siasat menggeliat dasar menatap lambai
meniti
jalan di sepanjang warna tengadah
pijak
lara intim syahdu meniku ambisi
membicarakan
tentang banyak hal dalam hidup
Menggurat
lampau diri dalam guramang redup
petuah
sangka hati lamunan kelam
sisa
batas diri menggapai kemampuan terbaik
malam
menyimpul ragam impian bergelut
selalu
saja ada pamrih tergadai kalut
Kandangan, 6 Desember 2019
SELAKSA
WACANA GELORA ASMARA MEMANTIK TABIAT
Kalam kata ikatan
noktah terbersit semu niscaya
bertindak cerdas
membawa kepada kebenaran pasti
malam memagut kiasan
rindu kian terhantar
ungkapkan selera
kemampuan berpendar materi
kadang perlu kejernihan
kata memuncak diri
Selaksa wacana gelora
asmara memantik tabiat
kadangkala harus mesti
bijak dalam berbuat
sebelum akhirnya
merayap langkah aturan manis
terang benderang
membuncah harap gemintang
melangkah pasti sepenuh
senyum mendera
Melangkah jauh
menggapai harapan teguh
tersudut nyali kelindan
seteru bakti luruh
senantiasa hadirkan
banyak empati senada silam
kembali hadirkan banyak
kekuatan terbenam
menolak seteru jenjang
merdu mendayu
Malam dingin menyentak
intonasi satire
terlampau jauh melesat
genggam kebiri
waktu terus melonjak
igau senarai gontai
meniru kewajaran hal
lumrah menuju pasti
getar sentimen menyudut
kabar argumen
Kandangan,
20 November 2019
RISAU
TERPAKU KEINGINAN TINGGI MENANGKIS
Terkenang sendu tingkah
aroma bertingkah
tautan kemampuan saling
memantik arti
taktis romantis menuju
peraman terserak
kau tentu akan tahu
semua menyerta
terbatas ikatan
nyanyian penuh bias
Risau terpaku keinginan
tinggi mengikis
tentu hati berwatak
tabiat runyam gerutu
seraut tanya ringkih
menebar sungguh
kelak kau bisa
memanggul semua selera
peraman janji ranum
pasrah kelembutan
Tertikam waktu kesumat
kembara hasrat
kemungkinan bisa
terjadi penuh lekat serasi
jejak penuh ragam
terbingkai kesumat ambisi
kekasih asumsi selalu
ada bakti setiap hari
ingin berbeda pasti
sebuah penglihatan
Sejauh harap meremang
cerita pedih
ketetapan rindu tampak
menjurus takluk
kalam berpadu irama
segenap noktah elegi
pemuatan arti
menyuarakan adab tinggi
semayam lagu wangi
berhasrat penuh luruh
Kandangan,
8 November 2019
SETERU KONDISI MEMENUHI HASRAT MENJULANG WAKTU
Langkah bidang terjaga tujuan penghalang gema
titik ihwal kehidupan peraman canda buai aroma
penawar candaan hati meretas damai selalu dilema
takluk kemilau jingga menembus aura kehidupan
nuansa tegas lindap sebatas ini bisa kau kenalkan
Seteru kondisi memenuhi hasrat menjulang waktu
kelak kau bisa menyimpul arus lebur terkuak satu
genggaman sengketa hadir segala kedamaian gerutu
peraman lantunan elegi taktis semburat menuju tentu
tujuan umpama maksud kehendak lautan seraya
Aturan tampak jengah himpitan tiada melerai
terbanyak kegunaan maksud tersaji membelai
teramat indah nyata ada saling menyerta damai
lamunan menggerus senyap malam berpindai
menoreh asmara hasrat bersua gigih merinai
Menegaskan gejolak meremang jalan syahdu
menanam ragam ketentuan ancaman merdu
semesti nalar tersemai indah tengadah beradu
proses senantiasa membumi merekah sendu
segalanya akan merenda irama bersemi terharu
Kandangan, 20 September 2019
Langkah bidang terjaga tujuan penghalang gema
titik ihwal kehidupan peraman canda buai aroma
penawar candaan hati meretas damai selalu dilema
takluk kemilau jingga menembus aura kehidupan
nuansa tegas lindap sebatas ini bisa kau kenalkan
Seteru kondisi memenuhi hasrat menjulang waktu
kelak kau bisa menyimpul arus lebur terkuak satu
genggaman sengketa hadir segala kedamaian gerutu
peraman lantunan elegi taktis semburat menuju tentu
tujuan umpama maksud kehendak lautan seraya
Aturan tampak jengah himpitan tiada melerai
terbanyak kegunaan maksud tersaji membelai
teramat indah nyata ada saling menyerta damai
lamunan menggerus senyap malam berpindai
menoreh asmara hasrat bersua gigih merinai
Menegaskan gejolak meremang jalan syahdu
menanam ragam ketentuan ancaman merdu
semesti nalar tersemai indah tengadah beradu
proses senantiasa membumi merekah sendu
segalanya akan merenda irama bersemi terharu
Kandangan, 20 September 2019
BIODATA AKHMAD HUSAINI
Akhmad Husaini lahir di Angkinang, Kabupaten
Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, 18 November 1979. Aktif menulis sejak
tahun 1996, saat masih duduk dibangku MAN 2 Kandangan. Karyanya berupa puisi,
cerpen, artikel, dsb pernah dipublikasikan diberbagai media cetak dan media online baik lokal maupun nasional. Aktif
dalam kegiatan seni dan sastra di Kalimantan Selatan.
Puisinya termuat dalam antologi
bersama penyair Kalimantan Selatan : Do’a
Pelangi di Tahun Emas (2009), Menyampir
Bumi Leluhur (2010), Seloka Bisu Batu
Benawa (2011), Sungai Kenangan
(2012), Tadarus Rembulan (2013), Maumang Makna di Huma Aksara (2017), dan
Semerbak Hutan Seharum Ombak (2019).
Juga kumpulan puisi bersama Penyair Islam Nusantara Suluk Santri (2018).
Sekarang berdomisili di Jalan A Yani
Km 8 Desa Angkinang Selatan RT 1 No 40, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Kode Pos 71291. e-mail
: akhmad.husaini@yahoo.co.id.
Nomor
Telepon / HP : 085247253890
Tidak ada komentar:
Posting Komentar