Minggu, 15 Desember 2019

Kumpulan Puisi Akhmad Husaini : Ritus Bergetar Wacana Menubir Prahara

Senin, 16 Desember 2019
 
RITUS BERGETAR WACANA MENUBIR PRAHARA

Selama itu masih bisa kau raih dengan baik
tata aturan tegas dibalik tanah watas
menguatkan banyak harapan sepenuh pintas
kebaikan mana lagi bisa kau toreh segera
menanam sendu pernah saling bersama

ritus bergetar wacana menubir prahara
Pejam niscaya merajut tali asmara
tajam ingatan melampaui himpitan lirih
sepuas kata memikat lagu rindu menderu
selalu dekat setiap waktu akrab tentunya
gerimis mengundang terpa berpadu nyata

Tentang sendu membias mengabarkan hasrat
lembaran hari menggayut sangka penuh tabiat
pemahaman tinggi pernah kita datangi
akan banyak hadir ketentuan penuh canda

Selalu tumbuh perasaan saling berbeda
serpih keinginan tinggi menggerus ragam tandas
datang menemu cahaya berpesta pora
kenikmatan rekah aturan menata intim
kau simak aturan menegas gerus alami

Kandangan, 16 Desember 2019


  
REDUP LAMUNAN MENGENDAP NYANYIAN PENUH ARTI

Memberlakukan hidup menikmati hiburan yang terlenakan
harus berada beberapa saat disana sepenuh nikmat
remang diri mengguramang nyanyian semampai
sendu candaan gemilang menerjang rinai
ramah memuncak menghantar senja terbuai

Redup lamunan mengendap nyanyian penuh arti
sadar kekuatan sepenuh sendu kelembutan membara
kebutuhan sendu semu merasuk kekuatan tentu
tentang segala sesuatu mengigau restu
ada banyak penawar mimpi senyap menyerta

Hanya ilusi khidmat merayap lelayu
meratap kosmos sendu perdaya merayu
berteman sunyi berjejalan lembayung senja
mereka bimbang menerjang gelimang jengah
senang mengulik menebar jinak melodi tumpah

Bentang merisau pikiran perdaya gundah
petuah labirin tentang bayang pengagum
ini negeri penuh ambisi mengitari janji
mengalun tirani bersumpah selalu siap menyatu
kenangan belenggu meratap siasat rindu menderu

Kandangan, 10 Desember 2019


 
TENTANG SEGALA MIMPI MENGURAI APOLIGI

Ragam daulat kebiri lari menyandar aksi
bahasa sunyi menggenggam daulat tirani
kendali waktu pengaruh arus yang senyap
aroma rekah rindu yang lembut merayap
gemuruh dentang lantang membilang lindap

Tentang segala mimpi mengurai apoligi
kalau terhenyak siluet apa saja bisa dimengerti
menggoda dekam tertera makna di tengah hari
menakar rayu menghantar belenggu kemudi menerpa
kau datang menerjang beribu harap menyerpih

Mengurai siasat menggeliat dasar menatap lambai
meniti jalan di sepanjang warna tengadah
pijak lara intim syahdu meniku ambisi
membicarakan tentang banyak hal dalam hidup

Menggurat lampau diri dalam guramang redup
petuah sangka hati lamunan kelam
sisa batas diri menggapai kemampuan terbaik
malam menyimpul ragam impian bergelut
selalu saja ada pamrih tergadai kalut

Kandangan, 6 Desember 2019


 
SELAKSA WACANA GELORA ASMARA MEMANTIK TABIAT

Kalam kata ikatan noktah terbersit semu niscaya
bertindak cerdas membawa kepada kebenaran pasti
malam memagut kiasan rindu kian terhantar
ungkapkan selera kemampuan berpendar materi
kadang perlu kejernihan kata memuncak diri

Selaksa wacana gelora asmara memantik tabiat
kadangkala harus mesti bijak dalam berbuat
sebelum akhirnya merayap langkah aturan manis
terang benderang membuncah harap gemintang
melangkah pasti sepenuh senyum mendera

Melangkah jauh menggapai harapan teguh
tersudut nyali kelindan seteru bakti luruh
senantiasa hadirkan banyak empati senada silam
kembali hadirkan banyak kekuatan terbenam
menolak seteru jenjang merdu mendayu

Malam dingin menyentak intonasi satire
terlampau jauh melesat genggam kebiri
waktu terus melonjak igau senarai gontai
meniru kewajaran hal lumrah menuju pasti
getar sentimen menyudut kabar argumen

Kandangan, 20 November 2019


 
RISAU TERPAKU KEINGINAN TINGGI MENANGKIS

Terkenang sendu tingkah aroma bertingkah
tautan kemampuan saling memantik arti
taktis romantis menuju peraman terserak
kau tentu akan tahu semua menyerta
terbatas ikatan nyanyian penuh bias

Risau terpaku keinginan tinggi mengikis
tentu hati berwatak tabiat runyam gerutu
seraut tanya ringkih menebar sungguh
kelak kau bisa memanggul semua selera
peraman janji ranum pasrah kelembutan

Tertikam waktu kesumat kembara hasrat
kemungkinan bisa terjadi penuh lekat serasi
jejak penuh ragam terbingkai kesumat ambisi
kekasih asumsi selalu ada bakti setiap hari
ingin berbeda pasti sebuah penglihatan

Sejauh harap meremang cerita pedih
ketetapan rindu tampak menjurus takluk
kalam berpadu irama segenap noktah elegi
pemuatan arti menyuarakan adab tinggi
semayam lagu wangi berhasrat penuh luruh

Kandangan, 8 November 2019



SETERU KONDISI MEMENUHI HASRAT MENJULANG WAKTU

Langkah bidang terjaga tujuan penghalang gema
titik ihwal kehidupan peraman canda buai aroma
penawar candaan hati meretas damai selalu dilema
takluk kemilau jingga menembus aura kehidupan
nuansa tegas lindap sebatas ini bisa kau kenalkan

Seteru kondisi memenuhi hasrat menjulang waktu
kelak kau bisa menyimpul arus lebur terkuak satu
genggaman sengketa hadir segala kedamaian gerutu
peraman lantunan elegi taktis semburat menuju tentu
tujuan umpama maksud kehendak lautan seraya

Aturan tampak jengah himpitan tiada melerai
terbanyak kegunaan maksud tersaji membelai
teramat indah nyata ada saling menyerta damai
lamunan menggerus senyap malam berpindai
menoreh asmara hasrat bersua gigih merinai

Menegaskan gejolak meremang jalan syahdu
menanam ragam ketentuan ancaman merdu
semesti nalar tersemai indah tengadah beradu
proses senantiasa membumi merekah sendu
segalanya akan merenda irama bersemi terharu

Kandangan, 20 September 2019



BIODATA AKHMAD HUSAINI



Akhmad Husaini lahir di Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, 18 November 1979. Aktif menulis sejak tahun 1996, saat masih duduk dibangku MAN 2 Kandangan. Karyanya berupa puisi, cerpen, artikel, dsb pernah dipublikasikan diberbagai media cetak dan media online baik lokal maupun nasional. Aktif dalam kegiatan seni dan sastra di Kalimantan Selatan.

Puisinya termuat dalam antologi bersama penyair Kalimantan Selatan : Do’a Pelangi di Tahun Emas (2009), Menyampir Bumi Leluhur (2010), Seloka Bisu Batu Benawa (2011), Sungai Kenangan (2012), Tadarus Rembulan (2013), Maumang Makna di Huma Aksara (2017), dan Semerbak Hutan Seharum Ombak (2019). Juga kumpulan puisi bersama Penyair Islam Nusantara Suluk Santri (2018).

Sekarang berdomisili di Jalan A Yani Km 8 Desa Angkinang Selatan RT 1 No 40, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Kode Pos 71291. e-mail : akhmad.husaini@yahoo.co.id.  Nomor Telepon / HP : 085247253890

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersama Rusdiansyah (Kelas VIII MTsN 3 HSS)

 Sabtu, 23 November 2024 Dengan Rusdiansyah, atau biasa disapa Iyan, siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selata...