HIKAYAT HAKIKAT MELAYAT KESUMAT
Sepenggal kisah dari tanah kesumat
mampu meretas janji-janji yang terdalam
lewat beragam aturan yang menghamba
sekelabat janji mengungkit ambisi
dari gerusan cahaya yang terus mendendam
rela pergi seorang diri
Hikayat
hakikat melayat kesumat
persembahan terbaik untuk semua
merangkai janji sepenuh purnama
bila nanti akan tiba waktunya
linangan airmata tanpa ganggu
Batas
ilmu batas semua
jangan pernah mentertawakan nasib
bila semua butuh kesunyian
seringkali kealpaan meneriapkan syak
wasangka
menulis dibatas retas
Lewat
senyum manis terus mengembang
dari sandera jiwa menerawang kuasa
perputaran imajinasi menukik tradisi
kamuflase rindu saling menunggu
Menyaksikan
ketiadaan diri meretas sembilu
yang kerap hadir penuh sumpah serapah
hadir keping hati yang sembunyi
mementas sembilu jalan yang tak perlu
arah
demi sesuap nasi yang kau harapkan
karena semua sudah saling menentukan
Jangan
ganggu aku bila semua berlalu
pemandangan yang begitu indah
aku akan terus mengharapkan semua itu
dia malu datang disini
Menemani
setia perjalanan penuh gejolak
dibatas penghambaan diri yang merana
beri banyak waktu tentang semua ini
memikat suara bersama lagu bersemi
Kandangan,
04-08-2015
TATIRAH TANAH AMANDIT
Sungguh ini harapan yang pasti
sebentuk kekeluan diri yang meringkih
cinta terlarang obsesi
memilih untuk terdepan
itu bukan hal yang mudah
kesungguhan hati yang sudah kau tikamkan
Tatirah tanah Amandit
berkumpul kita disini
untuk bersatu bersama meraih cita
dalam koridor waktu yang nyata
haram manyarah waja sampai ka puting
di ujung semua kesempurnaannya
Jika
memang itu yang kau banggakan
menirai jalan berkekalan
tak pernah tertuju lewat sumpah serapah
kesempatan dalam kesempitan
biarlah lembut harapan tertuju
kejauhan yang seringkali menjadi alasan
berusaha menghindari zona tidak nyaman
biar perasaan tuntas tak lagi meleset
Sekali-sekali
merona dalam jiwa
patuh terhadap pemimpin
sensasi hidup di rumah ambisi
mengeja nyanyian senja bersisian
menampung banyak problem di depan mata
kita harus tahu apa adanya
setangguh apa lagu saling berpendaran
menampung banyak cita-cita
Segiat
apapun usaha yang dilakukan
kedipan mata lagu pasrah
luka-luka musim sembilu
menuai kidung asmara
selalu ada kendala menghadang
menceritakan banyak pengalaman hidup
disini
biar semua orang tahu
Kandangan,
15-07-2015
MENGHALAU GUNDAH LAGI SETIA
Kita mencoba untuk saling mengerti
akan keadaan yang pernah kita jalani
dari deraan banyak waktu yang dilewati
tak pernah setia memugar harapan cinta
Berjalan
dengan penuh wibawa
utusan yang memberi sejuta arti
aku akan tetap setia padamu
yakin itu bisa dilakukan
deraian waktu yang mengelana
menghalau gundah lagi setia
dosa-dosa yang dipertontonkan
kesetiaan hati yang kian rentak
apapun yang kau berikan nantinya
rasanya ini adalah yang terbaik pernah
ada
Datang
dengan sendirinya
rasa malas itu terus menghimpit
mendongak dengan rasa malu
petualang tanah kering
setia pada sunyi yang terus melanda
cerita memenuhi otak kiri
Cerita-cerita
memilukan
ketika nyawa tak berharga lagi
narkoba jadi kebanggaan
inikah potret kabupatenku sekarang
hanya sebatas mengagumi saja
melajur kesepian pada jiwa yang lara
sengkarut waktu yang kian dinamis
dalam bayang suasana yang ritmis
Kandangan,
05-07-2015
HARUSKAH MEMBAWA BANYAK ARTI
Keping hati
melara diri
di sepanjang
kompetisi peraduan dunia
mestikah semua
bisa saling mengadu
untuk
persembahkan kenyataan hidup
demi kepuasan
bersama
itu memang
harus kita jalani
Haruskah membawa banyak
arti
bila kesetiaan
terkadang hilang arah
ini sebuah
kesungguhan yang luar biasa
mengaduk
banyak perasaan orang lain
banyak
pelajaran yang bisa diambil
kau datang
dengan penuh senyuman
bukan saatnya
lagi sekarang
untuk
memudahkan setiap langkah yang pasti
Menyikapi hantaman
kebijakan yang lebih utama
agar bisa
terhindar dari rasa jenuh yang kerap melanda
rona wajah
kecantikan memancar pasti
akhlak baik
juga menghiasi tingkahnya
singgah
mengurai langkah-langkah yang kembara
demi sebuah
keputusan yang berhati lara
Ini mungkin tak kalian
harapkan sepenuhnya
merasa menjadi
paling terbaik diantara mereka
mereka tahu
dengan keadaan ini sebenarnya
aku berusaha
untuk terus setia
Kandangan, 07-07-2015
MENGELANA SEORANG DIRI
Kamu harus
pulang dengan segera
bisa merasakan
segalanya
merangkai
bunga yang resah
dalam
kekelaman diri
Sepanjang itu masih bisa
kau lakukan
ternyata itu
bisa mematahkan semangatku
banyak terpaku
dengan masalah
sepanjang itu
masih bisa kau rasakan
dari rebah
waktu ke waktu
Suara menghamba sepenuh warna
sebelum pagi
terulang kembali
kau harus tahu
kelanjutan semua itu
melewati waktu
sepenuh hari
persembahan
alunan lagu yang merenda
untuk menjadi
semakin baik
Kecamuk rindu dalam
pikiranku
apapun nanti
yang akan terjadi
tak menyangka
bisa begitu adanya
dentang
pertautan dalam sanubari rekah kelabu
aku akan
kemana shalat nantinya
Mencoba untuk datang kesana
dua kali satu
debaran
saling
menyempurnakan diri
dari belaian
cerita yang gelisah
satu sepanjang
resah
Kandangan, 06-06-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar